SuaraRiau.id - Dalam kurun waktu dari 1 Januari hingga 20 April 2021, jumlah kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Bengkalis meningkat tajam.
Dalam kurun waktu empat bulan tersebut, jumlah kematian mencapai 35 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, dr Ersan Saputra mengungkapkan, bila dibandingkan tingkat kematian akibat Covid-19 selama tahun 2020 yang berjumlah 46 kasus, maka angka 35 kasus menurut Ersan cukup mengkhawatirkan.
Begitu juga kalau melihat jumlah kasus terkonfirmasi, Ersan mengatakan, selama tahun 2021 ini, sudah mencapai 769 kasus hampir setengah dari kasus tahun 2020 sebanyak 1.620 kasus.
“Ini semua karena kesalahan kita semua. Merasa Covid-19 sudah hilang. Faktanya Covid-19 masih ada,” ujar Ersan.
Sementara itu, menindaklanjuti instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Republik Indonesia Nomor 03/2021 serta Instruksi Gubernur Riau, maka Pemerintah Kabupaten Bengkalis mulai memberlakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
Pada dasarnya PPKM memiliki pengertian yang hampir sama dengan PSBB dengan ketentuan beberapa point dan kriteria yang kemudian dimodifikasi. Tetapi pada prinsipnya, PPKM Mikro ini merupakan turunan dari PSBB.
"Bedanya adalah lokalisir pada level-level kelompok masyarakat tingkat desa atau kelurahan dan yang paling kecil yaitu level RT dan RW," katanya.
Ersan mengatakan, pihaknya juga telah membentuk pos komando (posko) penanganan Covid-19 tingkat desa dan kelurahan.
Nantinya, posko tersebut bertugas untuk melakukan pengendalian covid, mulai dari sosialisasi penegakan protokol kesehatan (prokes), hingga pelaporan perkembangan penanganan Covid-19 secara berjenjang ke level atas.
“Posko ini melibatkan stakeholder dan lapisan masyarakat, seperti kepala desa, babinsa, bhabinkamtibmas, satpol PP, PKK, ketua RT, karang taruna, tokoh masyarakat dan relawan,” ujarnya.
Ersan menambahkan, secara operasional, fungsi prioritas posko akan mencakup pendorong perubahan perilaku, layanan masyarakat, pusat kendali informasi, hingga menguatkan pelaksanaan 3T di desa selama pelaksanaan PPKM Mikro.
"Jadi tidak hanya fokus pada penanganan pasien positif Covid-19," tuturnya.
Kontributor : Panji Ahmad Syuhada
Berita Terkait
-
Wali Kota Bobby Nasution Akan Revisi Jam Operasional Kawasan Kesawan
-
PPKM Mikro Kalbar, Sutarmidji: Warkop Harus Tutup Jam 9 Malam
-
Zona Merah Bertambah Jadi 64 Kelurahan, PPKM Mikro Palembang Diperpanjang
-
PPKM Mikro Diperpanjang, Pemudik ke Sleman Harus Karantina Biaya Mandiri
-
Makin Gawat! Kasus Covid-19 di India Nyaris Tembus 300 RIbu Sehari
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
3 Zodiak yang Terkenal Paling Profesional di Dunia Kerja
-
7 Skincare yang Aman untuk Pemula, Wajah Glowing Tanpa Drama
-
8 Link DANA Kaget Malam-malam, Segera Klaim sebelum Kehabisan
-
Oknum Polisi Riau Terancam Dipecat Imbas Terseret Peredaran Sabu
-
Daftar 19 Plt Kepala OPD Pemprov yang Ditunjuk Gubernur Riau