Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 12 April 2021 | 07:52 WIB
Komjen Anton Bachrul Alam. [hops.id]

SuaraRiau.id - Penampilan mantan Wakapolri Komjen (Purn) Anton Bachrul Alam kini sangat berbeda. Ia menekuni dakwah melalui Jamaah Tabligh usai bertugas di kepolisian.

Komjen Anton Bachrul Alam sekarang aktif dalam kegiatan pertemuan umat Islam (ijtimak) di berbagai daerah dan meluangkan waktu dakwah dari masjid ke masjid.

Eks Kapolda Jatim dan Kapolda Kalsel, dan pernah menjadi Wakapolri ini kini salah satu aktivis Jamaah Tabligh.

Anton menceritakan kisahnya awal mula tertarik menekuni bidang dakwah usai pensiun dari Polri. Saat memberikan tauziyah di Cibubur 2 Februari 2014, Anton Bachrul mengungkapkan awalnya mengira bahwa Jamaah Tabligh itu seperti teroris penampilannya.

Komjen Anton Bachrul Alam hijrah berawal kecurigaan yang mengira Jamaah Tabligh bisa mengganggu ketentraman masyarakat karena sering mendatangi tiap-tiap rumah.

Menurut pensiunan jenderal bintang tiga tersebut, komunitas dakwah ini pakaiannya sorban serba putih, berpindah satu tempat ke tempat lain, satu masjid ke masjid lain untuk berdakwah.

Komjen Anton Bachrul Alam. [tribratanewspolrestasikkota.com]

Penasaran, Komjen Anton kemudian memerintahkan satu anggotanya menyelidiki jamaah ini dengan ikut itikaf atau berdiam diri mendekatkan diri kepada Allah di masjid, 3 hari. Anak buahnya setelah tiga hari menjalankan misi kemudian melapor ke Anton Bachrul.

Ternyata, kata anak buah ini, Jamaah Tabligh ini bagus, sang jenderal heran jadinya. Sebab anggotanya itu setelah ikut misi, tiba-tiba rajin salat padahal sebelumnya jarang salat.

Tak puas, Anton Bachrul Alam mengutus lagi tiga anggotanya untuk melanjutkan penyelidikan Jamaah Tabligh dengan ikut Khuruj 3 hari.

Lagi-lagi, sepulangnya menjalankan misi, tiga anggota itu mendadak rajin salat.

Akhirnya Anton Bachrul Alam kian penasaran dan memutuskan untuk menyelidiki sendiri datang ke Markas Masjid Kebun Jeruk ikut keluar kegiatan selama 3 hari.

Singkat cerita, Anton mengaku merasakan dampak positif seperti empat anggotaya sebelumnya. Begitu ikut kegiatan tersebut, ia jadi sangat tertarik dan terpikat dakwah Jamaah Tabligh.

Sepulangnya kegiatan, dia mampir beli gamis dan surban pulang dengan penampilan Sunnah. Momen itu merupakan momen Komjen Anton mendapatkan hidayah Allah SWT dan sampai sekarang aktif dalam kegiatan dakwah dan tabligh serta istiqomah berpenampilan Sunnah.

Belakangan ini Komjen Anton pun kerap menyampaikan nasihat keislaman di kepolisian maupun masjid-masjid.

Untuk diketahui, tahun 2009, Anton Bachrul Alam mengeluarkan kebijakan polwan memakai jilbab pada saat masih menjabat sebagai Kapolda Jatim.

Pada saat itu Anton pernah menegaskan pemakaian jilbab untuk polwan adalah bentuk penyegaran untuk Polri dalam bertugas. Bahkan dia menjamin jilbab tidak akan mengganggu kinerja anggotanya.

Saat bekerja di lapangan para polwan diperbolehkan untuk menggunakan celana panjang agar lebih luwes.

Selain kebijakan penggunaan jilbab untuk polwan, Anton pernah memberi pengumuman kepada jajarannya di Polda Jawa Timur yang beragama Islam agar mau lebih mengutamakan ibadah salat ketimbang tugas.

“Pak Anton memberi arahan agar kami mengutamakan salat, karena salat akan mewujudkan trust building (membangun kepercayaan),” kata Kabid Humas Polda Jatim yang saat itu masih dijabat oleh Kombes Pol Pudji Astuti mengutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Senin (12/4/2021).

Tak hanya itu, Anton juga pernah melakukan terobosan dengan mencari 30 anggota polisi yang pandai mengaji untuk salat subuh di Mapolda Jatim, kemudian mengaji bersama di ruangannya. Anton ingin anggota-anggotanya setiap harinya khatam (tamat atau menyelesaikan) 30 juz Alquran.

Di jajaran kepolisian, Anton Bachrul Alam pernah masuk dalam bursa calon Kapolri. Dia menjadi Wakapolri menggantikan Komjen Pol Oegroseno yang pensiun pada akhir Februari 2014.

Sebelum menjadi Wakapolri, Anton menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum Polri).

Load More