Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 14 Maret 2021 | 15:43 WIB
Pandemi Tidak Menghalangi Polisi Ini Berbagi Makanan ke Pemulung
Bripka Zulham membagikan masker di kawasan pembuangan akhir sampah di Tanjungpinang / [ANTARA/Nikolas Panama]

Wajah-wajah bingung itu pun bertukar sumringah. Tawa dan bahagia menggelora di wajah anak-anak, yang saat itu sudah dahaga dan lapar.

Zulhamsyah Putra, demikian sapaan pria itu, mulai membuka lapak, dibantu oleh istrinya menyajikan beragam aneka masakan rumahan.

"Saya ingin menangis, bercampur bahagia bersama mereka. Saya merasa bahagia dapat membantu mereka," kata Zulham.

Para pemulung dan anak-anak di lokasi tempat pembuangan akhir sampah itu tampak lahap menyantap masakan dari Findianita, istrinya. Ikan, sayur-sayuran dan buah dalam waktu sekejap selesai dimakan oleh mereka.

Baca Juga: Cegah Muka dari Corona, Produk Kosmetik Lokal Ini Luncurkan Face Sanitizer

"Lelah kami terbayarkan melihat mereka bahagia menikmati makanan ini," ucap Findianita.

Selain membagikan makanan gratis, Zulham juga memberikan masker gratis kepada para pemulung. Masker itu bantuan dari Kapolres Tanjungpinang AKBP Fernando.

Intel Polisi

Dalam dua bulan terakhir, tidak sedikit orang penasaran dengan aktifitas Zulham. Mereka mulai mencari tahu siapa Zulham.

Nama pria ini memang sedang "hits". Meski berambut gondrong, Zulham berprofesi sebagai polisi. Pangkatnya Brigadir Kepala Polisi, yang menjabat sebagai Penjabat Sementara Kanit Intelkam KPPP Tanjungpinang.

Baca Juga: Siswa SMK Tewas Digilas Truk Saat Pulang dari Malam Mingguan

Ia terlahir dari keluarga yang sederhana. Sejak usia 8 tahun, Zulham sudah menjadi anak yatim. Misitawati Koto, ibunya, berdagang di pasar dalam kondisi buta.

Sejak melahirkan Zulham hingga sekarang, Misitawati Koto, belum pernah melihat wajah anaknya. Zulham merupakan matanya.

"Walaupun dalam kondisi buta, ibu masih bisa memakaikan pakaian anak-anaknya. Ibu luar biasa, kuat dan penyabar," katanya.

Zulham mulai dikenal masyarakat Tanjungpinang setelah setiap hari menggelar "razia perut lapar". Ia ingin mengubah "razia" yang terkadang membuang orang khawatir dan takut, menjadi sesuatu yang disukai dan dicari.

Ia berniat membagi rezeki dengan masyarakat yang kurang mampu, terutama yang terkena dampak dari pandemi COVID-19.

Namun Misitawati kerap mengingatkan putranya untuk tetap mengutamakan pekerjaannya.

Load More