Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 10 Maret 2021 | 18:15 WIB
Aprilia Manganang (Instagram)

SuaraRiau.id - Mantan atlet voli putri, Aprilia Manganang menjadi sorotan publik lantaran kini menjadi lelaki setelah puluhan tahun menyandang identitas sebagai perempuan.

Aprilia Manganang yang merupakan prajurit TNI AD ini menjadi berita nasional, setelah diumumkan status medisnya dia adalah pria bukan perempuan.

Padahal sebelumnya Aprilia dikenal sebagai altet voli putri, malah sudah malang melintang membela Timnas voli putri Indonesia.

Nah setelah diumumkan, Aprilia adalah pria, sang kakak yaitu Amasya Manganang mengunggah tulisan di media sosial. Pada statusnya, sang kakak menuliskan rasa haru dan kekuasaan Tuhan.

“Jalan hidup manusia tidak ada yang tau. Tapi kalo Tuhan sudah berkehendak apa yang kita anggap mustahil sekalipun, bagi Dia tidak ada yang mustahil,” tulis Amasya di akun Instagramnya, dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Rabu (10/3/2021).

Dalam unggahan tersebut, Amasya Manganang menampilkan foto keluarga yang terdiri dari dia, Aprilia Manganang dan kedua orang tuanya.

Potret Amasya Manganang, kakak perempuan Aprilia Manganang yang tak kalah macho. (Instagram/@amasyamanganang)

Postingan ini kemudian mendapat respons dan banjir komentar dari warganet.

Untuk diketahui, kakak beradik tersebut sama-sama menekuni sebagai atlet voli putri. Aprilia menjadi prajurit TNI sedangkan Amasya menjadi anggota Polri.

Untuk diketahui, sebelumnya, hasil pemeriksaan korektif di RSPAD Gatot Subroto jelas menunjukkan Aprilia Manganang merupakan laki-laki sejati.

Hal itu disampaikan KASAD Jenderal Andika Perkasa. Jenderal Andika menjelaskan, berdasarkan kesehatan urologi, Aprilia memiliki jenis kelamin pria.

Tidak ada satupun organ yang menunjukkan kalau dirinya adalah seorang perempuan.

“Dari hasil pemeriksaan itu, ternyata bahwa dilihat dari urologi ternyata bahwa Sersan Manganang lebih memiliki organ-organ jenis kelamin laki dan bahkan tidak ada organ internal jenis kelamin wanita,” jelas Andika melalui konferensi pers di Mabes TNI AD, di Jakarta.

Pemeriksaan juga diungkap dilakukan dengan pemeriksaan hormon dimana disebutkan secara medis hormon Aprilia sangat kuat, sehingga Andika pun menegaskan kalau Aprilia merupakan seorang pria.

Jendera Andika menceritakan perjalanan Aprilia yang dinyatakan perempuan semasa hidupnya. Anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) tersebut lahir di Tahuna, Sulawesi Utara, 27 April 1992.

Paramedis yang membantu kelahiran menganggap kalau Aprilia adalah seorang bayi perempuan. Sebab, hipospadia itu dianggap sebagai kelainan yang tidak serius atau membahayakan.

Secara kesehatan, kelainan itu tidak menganggu hidup Aprilia. Bahkan karena prestasinya, ia hingga dilirik oleh TNI AD pada 2016 agar bisa bergabung menjadi Bintara.

Keresahan Aprilia itulah akhirnya sampai ke telinga Andika. Ia memanggil Aprilia untuk membantu menyembuhkan kelainannya tersebut melalui tindakan korektif atau corrective surgery.

“Jadi, memang yang diperlukan karena kasusnya hipospadia yang termasuk serius sehingga harus dilakukan corrective surgery atau operasi korektif sebanyak dua kali,” tutur Andika.

Load More