Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 24 Februari 2021 | 16:53 WIB
Habib Husein Jafar Al-Hadar. [Youtube]

SuaraRiau.id - Kontroversi soal Ustaz Yahya Waloni yang mengaku menabrak anjing menjadi sorotan banyak kalangan. Gara-gara sikap Yahya Waloni itu, Habib Husein Jafar ikut memberi tanggapan.

Ustaz Yahya Waloni mengaku sengaja menabrak anjing sampai pincang saat mengendarai mobil karena anjing masuk kategori haram.

Menurut Habib Jafar, dirinya heran dengan sikap Ustaz Yahya Waloni yang terlihat sangat membenci anjing. Padahal, lanjut Habib, di dalam tubuh manusia saja banyak yang haram.

“Daging kita kan haram juga, kalau soal najis, kencing kita juga najis, sebagaimana keringat anjing. Artinya ada juga yang najis dari diri kita. Kenapa kita benci?” katanya dalam perbincangannya bersama Deddy Corbuzier di saluran Youtube-nya, dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Rabu (24/2/2021).

Menurutnya, andaipun air liur anjing yang disebut najis seperti sebagaimana yang dianggap oleh sebagian besar ulama, kata dia, itu adalah kodrat. Maka itu tidak sepantasnya manusia justru merisaknya.

Ustaz Yahya Waloni yang sengaja tabrak anjing hingga pincang. (Youtube: Hadist TV)



“Secara makna lisan manusia juga bisa menjadi najis, kalau lisan dipakai berkata buruk. Jadi ini lebih parah dari anjing. Sebab manusia kodratnya tidak najis, tetapi secara makna bisa menjadi najis,” ujar Habib Jafar.

Lebih lanjut, kata dia, sebenarnya anjing dalam Alquran juga memiliki belasan kemuliaan yang harus dipahami umat muslim.

Anjing, kata Habib Jafar, juga diperbolehkan untuk dipelihara selama untuk kemanfaatan. Semisal menjaga rumah, menjaga tanaman, dan sebagainya.

Habib Jafar pun kemudian menyebut, menyiksa binatang apapun pada dasarnya dilarang dalam Islam.

Dalam sebuah hadis, membunuh binatang seperti anjing baru diperbolehkan jika dia mengganggu dan membahayakan kita. Sementara kalau sebaliknya, Islam justru mengajarkan untuk kita mengasihinya.

“Artinya yang najis itu bukan berarti harus dibenci. Semua binatang harus dikasihani,” katanya.

Habib Jafar lantas menyinggung Ustaz Yahya Waloni agar berhati-hati dalam bertutur kata. Apalagi saat ini statusnya sudah menjadi penceramah yang banyak dikenal orang. Dia menyarankan agar Ustaz Yahya Waloni menyampaikan Islam dengan penuh kegembiraan, dan tidak menyakiti.

“Kalau proses inspirasinya sebagai mualaf enggak apa-apa, bukan dakwah. Karena perlu banyak hal untuk dakwah. Utamanya jangan belajar public speaking, sebab ceramah itu bukan untuk disukai orang lain, tapi untuk membenarkan orang lain,” katanya.

“Kenapa yang begini laku, karena orang kita enggak paham agama, dituntun dengan sunah akhirnya mereka takut, seperti kita enggak boleh cinta anjing. Ya akhirnya mereka benci anjing. Akhirnya digemari (ustaz seperti ini).” sambung dia.

Habib Jafar, di depan Deddy, mengakui kalau ini adalah tugas bersama untuk ke depan memperkenalkan Islam yang penuh dengan cinta. Sebab itulah dasar dari Islam itu sendiri. Terlebih pada dasarnya manusia secara kodrat juga lebih suka dicintai.

Ia lalu mengingatkan kepada umat Islam, untuk mencari ulama yang ceramahnya penuh kegembiraan. Apabila menakutkan, lebih baik tinggalkan saja.

“Kalau ada ustaz yang ceramahnya setelah pulang bikin kita takut, kepikiran, tinggalkan, jangan balik lagi,” kata dia.

Selain penuh kegembiraan, dia juga mengajak agar umat mencari ulama yang mempermudah bukan mempersulit. Dan terakhir serta terpenting, yakni yang mempersatukan bukan mencerai berai.

“Orang suka ustaz seperti ini karena dianggap tegas, bicara soal halal haram. Padahal dalam Islam juga dikenal berbagai pendapat,” katanya.

Load More