Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 19 Februari 2021 | 21:32 WIB
Puluhan warga datangi kantor UPTD SPAM Siak protes air sudah dua pekan mati alias tak mengalir, Jumat (19/2/2021). [Suara.com/Alfat Handri]

Ia berdalih tersendatnya aliran air ke rumah warga disebabkan tegangan listrik dari PLN drop, Under Voltag mengakibatkan pompa air tidak bisa bekerja maksimal sehingga mengakibatkan air tidak bisa maksimal terdistribusikan ke pelanggannya.

"Tegangan listrik dari PLN rendah, ini kami coba menghidupkan genset. Satu pompa hidup pakai PLN, satu pakai genset," kata Amir Faizal.

"Ini sedang kita coba, lepas Jumat nanti tim akan turun ke lapangan untuk memastikan tekanan air pada pipa ke arah konsumen," tambahnya.

Amir menjelaskan, banyak masalah yang timbul jika tegangan PLN rendah, mesin pompa akan bekerja keras dan membutuhkan daya listrik besar, kasus ini sering membuat kabel terbakar.

"Kalau tegangan dari PLN rendah, SPAM banyak ruginya, produksi tidak maksimal, tagihan listrik tinggi, tambah lagi pengeluaran BBM untuk menghidupkan genset," kata Amir Faizal.

Saat ini, kata Amir, SPAM Siak memiliki 4 genset (mesin pembangkit listrik tenaga diesel). Mesin itu disiapkan untuk backup jika listrik PLN padam.

Namun, ia juga belum yakin dengan 4 pembangkit listrik itu pompa produksi air bersihnya bisa bekerja maksimal.

Menanggapi soal buruknya pelayanan air bersih yang dikelola Dinas PU Tarukim Siak ini, anggota DPRD Siak Syamsurizal angkat bicara.

Syamsurizal menilai air bersih merupakan kebutuhan pokok masyarakat, Air SPAM merupakan satu-satunya sumber air bersih yang bisa didapat warga, sebab air bawah tanah kualitasnya tidak layak pakai.

Politisi Partai Demokrat ini mendesak Dinas PU Tarukim segera mencari solusi, masyarakat tidak butuh alasan, mereka membutuhkan air bersih, dan sudah menunaikan kewajiban membayar tagihan.

Load More