Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 19 Februari 2021 | 21:32 WIB
Puluhan warga datangi kantor UPTD SPAM Siak protes air sudah dua pekan mati alias tak mengalir, Jumat (19/2/2021). [Suara.com/Alfat Handri]

SuaraRiau.id - Puluhan warga Kampung Rempak, Kecamatan Siak mendatangi kantor UPTD Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Siak dan menutup pintu akses masyarakat membayar air bersih.

Warga geram karena sudah selama dua minggu air di rumahnya macet alias tidak mengalir.

Gara-gara itu, sempat terjadi adu mulut antara warga dan petugas SPAM dan pelayanan sempat terhenti 30 menit, namun situasi mereda setelah ada mediasi dari pihak UPTD.

Putra (30) salah seorang warga yang turut ikut geram dan turun ke lokasi mengatakan ia kesulitan mendapatkan air bersih selama dua pekan terakhir.

"Sudah dua minggu air mati," kata Putra kepada SuaraRiau.id, Jumat (19/2/2021).

Hal senada juga dikatakan warga lainnya, ia menyebut sebanyak ratusan rumah warga terdampak gangguan ini, mereka terpaksa 'mengungsi' untuk mendapatkan air bersih, yakni warga di deretan Jalan Indra Giri dan di satu sisi Jalan Raja Kecik.

"Anak-anak kos ribut tak ada air, kasian mereka tak bisa mandi," ujar seorang pengelola rumah kos-kosan.

Kedatangan puluhan warga itu ditanggapi Kepala UPTD SPAM Siak Vice Avicena, di hadapan warga, ia mengaku selama ini terjadi masalah dan sudah menurunkan anggota untuk mengecek kebocoran pipa serta kemungkinan gangguan lainnya.

"Kami sudah buat kesepakatan dengan warga, kami menurunkan anggota ke lapangan," jelasnya.

Akibat listrik PLN drop
Terpisah, Kasi Air Bersih Dinas PU Tarukim Siak Amir Faizal saat ditemui terlihat sedang memantau teknisi mengoperasikan mesin pompa dan genset pada mesin produsi air bersih SPAM Siak di Suak Lanjut.

Ia berdalih tersendatnya aliran air ke rumah warga disebabkan tegangan listrik dari PLN drop, Under Voltag mengakibatkan pompa air tidak bisa bekerja maksimal sehingga mengakibatkan air tidak bisa maksimal terdistribusikan ke pelanggannya.

"Tegangan listrik dari PLN rendah, ini kami coba menghidupkan genset. Satu pompa hidup pakai PLN, satu pakai genset," kata Amir Faizal.

"Ini sedang kita coba, lepas Jumat nanti tim akan turun ke lapangan untuk memastikan tekanan air pada pipa ke arah konsumen," tambahnya.

Amir menjelaskan, banyak masalah yang timbul jika tegangan PLN rendah, mesin pompa akan bekerja keras dan membutuhkan daya listrik besar, kasus ini sering membuat kabel terbakar.

"Kalau tegangan dari PLN rendah, SPAM banyak ruginya, produksi tidak maksimal, tagihan listrik tinggi, tambah lagi pengeluaran BBM untuk menghidupkan genset," kata Amir Faizal.

Saat ini, kata Amir, SPAM Siak memiliki 4 genset (mesin pembangkit listrik tenaga diesel). Mesin itu disiapkan untuk backup jika listrik PLN padam.

Namun, ia juga belum yakin dengan 4 pembangkit listrik itu pompa produksi air bersihnya bisa bekerja maksimal.

Menanggapi soal buruknya pelayanan air bersih yang dikelola Dinas PU Tarukim Siak ini, anggota DPRD Siak Syamsurizal angkat bicara.

Syamsurizal menilai air bersih merupakan kebutuhan pokok masyarakat, Air SPAM merupakan satu-satunya sumber air bersih yang bisa didapat warga, sebab air bawah tanah kualitasnya tidak layak pakai.

Politisi Partai Demokrat ini mendesak Dinas PU Tarukim segera mencari solusi, masyarakat tidak butuh alasan, mereka membutuhkan air bersih, dan sudah menunaikan kewajiban membayar tagihan.

"Pelayanan air bersih ini sama dengan pelayanan listrik, kalau buruk, masyarakat pasti mengeluh, bisa memicu kegaduhan. Ini kebutuhan pokok masyarakat, Dinas bersama SPAM harus segera cari solusi, komunikasi yang baik dengan PLN, siapkan pembangkit listrik yang bisa memenuhi kebutuhan produksi agar tidak ada lagi alasan masalah listrik," tegas Syamsurizal.

Syamsurizal meminta masalah air bersih ini bisa diselesaikan dalam tempo waktu yang singkat. Jika sampai awal pekan depan tidak ada solusi, selaku wakil rakyat ia akan memanggil dinas mempertegas masalah ini di forum hearing.

Ditambahkannya, jika benar sumber masalah dari PLN, Politisi Partai Demokrat ini siap memfasilitasi forum hearing memanggil PLN dan Dinas PU Tarukim duduk besama guna mencari solusi.

"Masyarakat mengadu sudah dua minggu air mati, waktu dua minggu harusnya Dinas sudah ada solusi. Kita minta Dinas serius bekerja memberikan pelayanan, apalagi air bersih ini masyarakat beli. Kewajiban ditunaikan, hak harus didapat," ujar dia.

Kontributor : Alfat Handri

Load More