SuaraRiau.id - Puluhan warga Kampung Rempak, Kecamatan Siak mendatangi kantor UPTD Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Siak dan menutup pintu akses masyarakat membayar air bersih.
Warga geram karena sudah selama dua minggu air di rumahnya macet alias tidak mengalir.
Gara-gara itu, sempat terjadi adu mulut antara warga dan petugas SPAM dan pelayanan sempat terhenti 30 menit, namun situasi mereda setelah ada mediasi dari pihak UPTD.
Putra (30) salah seorang warga yang turut ikut geram dan turun ke lokasi mengatakan ia kesulitan mendapatkan air bersih selama dua pekan terakhir.
"Sudah dua minggu air mati," kata Putra kepada SuaraRiau.id, Jumat (19/2/2021).
Hal senada juga dikatakan warga lainnya, ia menyebut sebanyak ratusan rumah warga terdampak gangguan ini, mereka terpaksa 'mengungsi' untuk mendapatkan air bersih, yakni warga di deretan Jalan Indra Giri dan di satu sisi Jalan Raja Kecik.
"Anak-anak kos ribut tak ada air, kasian mereka tak bisa mandi," ujar seorang pengelola rumah kos-kosan.
Kedatangan puluhan warga itu ditanggapi Kepala UPTD SPAM Siak Vice Avicena, di hadapan warga, ia mengaku selama ini terjadi masalah dan sudah menurunkan anggota untuk mengecek kebocoran pipa serta kemungkinan gangguan lainnya.
"Kami sudah buat kesepakatan dengan warga, kami menurunkan anggota ke lapangan," jelasnya.
Akibat listrik PLN drop
Terpisah, Kasi Air Bersih Dinas PU Tarukim Siak Amir Faizal saat ditemui terlihat sedang memantau teknisi mengoperasikan mesin pompa dan genset pada mesin produsi air bersih SPAM Siak di Suak Lanjut.
Ia berdalih tersendatnya aliran air ke rumah warga disebabkan tegangan listrik dari PLN drop, Under Voltag mengakibatkan pompa air tidak bisa bekerja maksimal sehingga mengakibatkan air tidak bisa maksimal terdistribusikan ke pelanggannya.
"Tegangan listrik dari PLN rendah, ini kami coba menghidupkan genset. Satu pompa hidup pakai PLN, satu pakai genset," kata Amir Faizal.
"Ini sedang kita coba, lepas Jumat nanti tim akan turun ke lapangan untuk memastikan tekanan air pada pipa ke arah konsumen," tambahnya.
Amir menjelaskan, banyak masalah yang timbul jika tegangan PLN rendah, mesin pompa akan bekerja keras dan membutuhkan daya listrik besar, kasus ini sering membuat kabel terbakar.
"Kalau tegangan dari PLN rendah, SPAM banyak ruginya, produksi tidak maksimal, tagihan listrik tinggi, tambah lagi pengeluaran BBM untuk menghidupkan genset," kata Amir Faizal.
Berita Terkait
-
Terkendala Longsor, 2.370 Pelanggan PLN di Sumut Belum Bisa Kembali Nikmati Listrik
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
9 Daftar Mobil Bekas Terbaik Keluarga: Kabin Lapang, Nyaman dan Bertenaga
-
4 Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Pilihan Logis dan Hemat untuk Anak Muda
-
6 Mobil Bekas Terbaik untuk Keluarga Muda: Gesit di Kota, Tangguh buat Jalan Jauh
-
7 HP 1 Jutaan untuk Pelajar dan Mahasiswa: Kamera Oke, Baterai Tahan Lama
-
Rekaman CCTV Kelompok Bermotor Serang Kafe di Pekanbaru