Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 14 Februari 2021 | 12:04 WIB
Mahfud MD saat memberikan keterangan di Channel Youtube Sekretariat Presiden (Youtube)

SuaraRiau.id - Tokoh Din Syamsuddin dilaporkan gara-gara dituduh radikal. Menanggapi itu Menkopolhukam Mahfud MD ikut berkomentar soal isu Din Syamsuddin tersebut.

Sebelumnya, Gerakan Anti Radikalisme Alumni Institut Teknologi Bandung (GAR ITB), melaporkan mantan Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

Din Syamsuddin dilaporkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), terkait dugaan pelanggaran kode etik dan perilaku dengan tuduhan radikalisme.

Mahfud MD pun lantas angkat bicara. Ia mengatakan bahwa pemerintah tidak pernah menganggapi Din Syamsuddin sebagai sosok yang radikal atau pun menganut radikalisme.

Justru, kata Mahfud, Din Syamsuddin adalah sosok yang mengusung moderasi beragama, yang itu juga diusung oleh pemerintah. Mahfud dengan tegas mengatakan bahwa Din Syamsuddin adalah seorang yang kritis, bukan radikalis.

Lebih lanjut, Mahfud MD juga menilai bahwa Din Syamsuddin itu penguat sikap Muhammadiyah bahwa Indonesia adalah 'Darul Ahdi Wassyahadah'.

“Pemerintah tidak pernah menganggap Din Syamsuddin radikal atau penganut radikalisme. Pak Din itu pengusung moderasi beragama (Wasathiyyah Islam) yang juga diusung oleh Pemerintah. Dia juga penguat sikap Muhammadiyah bahwa Indonesia adalah 'Darul Ahdi Wassyahadah'. Beliau kritis, bukan radikalis,” tulis Mahfud MD dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com.

Untuk diketahui, GAR ITB melaporkan Din Syamsuddin. Laporan tersebut pun membuat banyak pihak geram.

Sejumlah pihak menyebut tuduhan radikalisme kepada Din Syamsuddin itu salah alamat dan tak berdasar. GAR ITB pun diminta mencabut laporan tersebut.

Terpisah, Sekretaris PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti merespons tudingan tokoh Muhammadiyah, Din Syamsuddin tokoh radikal.

Mu’ti menyebut, Din Syamsuddin memiliki rekam jejak aktif dalam gerakan moderasi beragama dan juga perdamaian serta kerja sama antaragama.

“Saya mengenal dekat Pak Din sebagai seorang yang sangat aktif mendorong moderasi beragama dan kerukunan intern dan antar umat beragama baik di dalam maupun luar negeri,” kata dia.

Selain itu, Mu’ti menegaskan Din Syamsuddin merupakan tokoh yang menggagas konsep Negara Pancasila Sebagai Darul Ahdi Wassyahadah di PP Muhammadiyah sampai akhirnya menjadi keputusan resmi Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makasar.

Dia juga menyinggung soal kontribusi Din semasa menjadi utusan khusus Presiden untuk dialog dan kerjasama antar agama dan peradaban.

“Din memprakarsai dan menyelenggarakan pertemuan ulama dunia di Bogor. Pertemuan tersebut melahirkan Bogor Message yang berisi tentang Wasatiyah Islam, Islam yang moderat. Bogor Message adalah salah satu dokumen dunia yang disejajarkan dengan Amman Message dan Common Word,” sambungnya.

“Jadi sangatlah keliru menilai Pak Din sebagai seorang yang radikal,” tulisnya.

Load More