Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 05 Februari 2021 | 17:54 WIB
Kolase Natalius Pigai dan Abu Janda

SuaraRiau.id - Eks anggota Komnas HAM Natalius Pigai hingga kini belum melaporkan pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda atas dugaan kasus rasialisme yang diterimanya. Meskipun KNPI sudah melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib.

Natalius Pigai mengungkapkan alasan mengapa dia kukuh tak mau melaporkan Abu Janda. Menurutnya, ia kasihan dengan anak, istri, dan orang-orang di belakangnya.

Pigai memilih mengesampingkan amarahnya.

“Saya tak menganut asas pemidanaan, saya tak suka memidanakan orang. Kalau dia dipidana yang sulit bukan dia, tapi anak-istrinya, saudara-saudaranya, apalagi dia tulang punggung keluarga,” kata Pigai dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Jumat (5/2/2021).

Disampaikan Pigai, ia tak pernah berpikir untuk memidanakan orang.

Pigai bahkan justru tertarik untuk mempelajari apa latar belakang Abu Janda berkata demikian padanya. Termasuk ada siapa di belakangnya.

Apakah ternyata ada bagian dari power sistem yang ikut bermain, walau Abu Janda tidak masuk dalam official-nya.

Namun jika tidak, Pigai hanya akan menganggap itu biasa saja, dan bagian dari konsekuensi perjuangan memimpin kaum kecil dan lemah.

Dalam pandangannya, Pigai menganggap jika kebebasan ekspresi tidak bisa dibatasi di ruang publik dengan kekuatan hukum. Maka itu, dia menegaskan tak mau memidanakan orang karena kasus demikian.

Dirinya beranggapan sebenarnya apa yang disampaikan Abu Janda adalah pertanyaan, bukan pernyataan.

Baginya, apa yang disampaikan Abu Janda bukanlah pemikirannya sendiri. Sebab pernyataan itu sebenarnya adalah pernyataan dari sebuah buku karangan Rusia soal evolusi.

Maka itu, Pigai kemudian bertanya-tanya, sebab tidak mungkin itu bisa keluar dari mulut Abu Janda yang dinilai hanya memiliki referensi terbatas. Sebab itu biasanya keluar dari orang yang punya kemampuan intelijen tinggi.

“Saya jujur ya, pernyataan itu sangat berbahaya. Tetapi saya tak pernah benci, justru dia bertanya. Kalau memang dia bertanya saya tinggal datang ke penelitian molekuler di RSCM, atau ke antropologi ragawi di UGM,” katanya.

Walau begitu, dia memahami jika substansi dari apa yang disampaikan Abu Janda ke Pigai adalah rasialisme. Tetapi yang pasti dia bersikeras tak akan melaporkannya ke penjara, walau sebenarnya dia tak suka dengan sikap Abu Janda.

“Saya mikir saja enggak (untuk memenjarakan). Saya memimpin, harga diri saya turun kalau saya melaporkan dia,” katanya.

Dikatakan Natalius Pigai, bukan kali ini saja kasus rasis yang terjadi di Tanah Air. Namun sejak lama kasus ini bergulir.

Pigai sendiri kerap mendapat perlakuan buruk. Ia menuturkan, jika diterjemahkan dalam angka, kasus rasisme sejak 2016 dikatakan sudah lebih dari jutaan kali.

Load More