SuaraRiau.id - Muhamad Rido (19) dan Muhamad Riski (19) merupakan pemuda kembar asal Kabupaten Siak. Usia mereka hanya terpaut 5 menit saja saat dilahirkan.
Sejak usia 6 tahun, si kembar Rido dan Riski (19) sudah ditinggal sang ayah untuk selamanya.
Yusna (47) sang ibu yang merawat keduanya hingga tumbuh menjadi pemuda yang pandai menari Zapin dan piawai memainkan alat musik Melayu yang biasa digunakan mengiringi tari Zapin, marwas dan gambus.
Karena kepiawaiannya menari Zapin dan memainkan alat musik, mereka selalu diundang untuk sejumlah acara, baik kegiatan di pemerintahan maupun di acara pernikahan dan lainnya.
Gerakan keduanya apik dan sangat enak dilihat. Melihat keduanya menari yang serentak seirama, seolah melihat satu orang menari di depan cermin. Di panggung, mampu memberikan penampilan yang memukau, dan sangat menghibur.
Namun, di balik itu ternyata keduanya tertatih tatih menjalani hidup. Terlebih setelah menamatkan pendidikan di SMK Pariwisata jurusan perhotelan.
“Kami belum mendapatkan pekerjaan. Untuk mengisi waktu kami bekerja sebagai kenek bangunan, menjadi badut di sekitar istana dan apa saja yang bisa menghasilkan. Dan yang terpenting halal,” sebut Rido kepada SuaraRiau.id ketika berbincang di kediamannya di Jalan Raja Kecik Siak Kota pada Rabu (3/2/2021) malam.
Meski harus bekerja serabutan, namun keduanya tetap berlatih, baik itu menari maupun bermain musik.
“Kami harus mahir, sebab kami berkomitmen menjaga warisan budaya Melayu ini,” ucap Rido.
Rido pun mengisahkan ketertarikannya pada tari Zapin dan bermain alat musik sebagai pengiringnya. Ternyata terinspirasi dari ibunya yang juga sebagai seorang penari.
“Kami berdua sudah mulai belajar menari Zapin sejak kelas 5 sekolah dasar. Saat itu kami belum tahu jika penari Zapin itu awalnya adalah lelaki dan terdiri dari dua orang,” jelasnya.
Bersama berjalannya waktu dan jadwal semakin padat, Rido dan Riski akhirnya menyadari perlunya melestarikan budaya yang kini ditekuninya.
Capaian tertingginya, selain sudah tampil di sejumlah tempat, keduanya dipercaya memperlihatkan keindahan zapin tradisional asli Siak, dalam malam penampilan kesenian apresiasi penetapan warisan budaya tak benda Indonesia pada 2019 lalu.
“Bahkan dalam event itu, kami mendapatkan sertifikat dari Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” ungkap Rido.
Dan akhirnya, Disebutkan Rido, tari Zapin Siak menjadi warisan budaya tak benda.
Berita Terkait
-
Hasil PSU di 5 Daerah Kembali Digugat ke MK, KPU RI Tunggu BRPK
-
Pastikan Kesiapan PSU Lancar Sesuai Rencana, Wamendagri Turun Langsung ke Kabupaten Siak
-
Menapaki Rumah Singgah Tuan Kadi, Warisan Sejarah di Tepian Sungai Siak
-
Menyelami Warisan Melayu: Menelusuri Istana Siak yang Megah
-
Pro Kontra Jurusan IPA, IPS dan Bahasa Dihapus, Mantan Guru Angkat Bicara
Terpopuler
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Gesit dan Irit, 5 Rekomendasi Mobil Mungil Mulai Rp 40 Jutaan untuk Pemula
- 1 Detik Main di Europa League, Dean James Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia
- 3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
- 6 Rekomendasi Mobil Keluarga Daihatsu Harga di Bawah Rp 70 Juta, Irit dan Bandel
Pilihan
-
Utang RI Membengkak, Sri Mulyani Tetap Santai: Masih Prudent dan Terukur
-
Flexing Barang Mewah Bisa Bikin Anda 'Disapa' Petugas Pajak!
-
Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
-
4 Rekomendasi HP Gaming RAM 12 GB Memori 512 GB, Harga di Bawah Rp 5 Juta Terbaik Juli 2025
-
BPS Mendadak Batalkan Rilis Jumlah Penduduk Miskin RI Usai Adanya Perbedaan Data Dengan Bank Dunia
Terkini
-
Bos Kosmetik Catut Raffi Ahmad Ditahan usai Tipu Rekan Bisnis Rp6,8 Miliar
-
Sudah Dimulai, Rp150 Miliar Digelontorkan untuk Sekolah Rakyat di Pekanbaru
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Rp20 Jutaan, Barang Lawas Performa Ngegas
-
Kanitreskrim di Indragiri Hilir Diduga Biarkan Warga Aniaya Tahanan dalam Sel
-
Mengapa Jalan Menuju Festival Pacu Jalur 2025 Diperbaiki? Begini Penjelasan Gubri