Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 30 Januari 2021 | 19:37 WIB
Suasana di luar gedung MK. Hakim MK tegur pengacara paslon Halim-Komperensi dalam sengketa Pilkada Kuansing (Suara.com/ Ade Dianti)

SuaraRiau.id - Ada yang menarik pada sidang gugatan sengketa Pilkada Kuantan Singingi di Mahkamah Konstitusi (MK) yang digelar pada Jumat (29/1/2021) lalu. 

Pada sidang gugatan Pilkada Kuantan Singingi ini, hakim MK menemukan plagiasi dalam surat permohonan yang diajukan pasangan calon Halim-Komperensi. Dalam mengajukan gugatan ini pasangan Halim-Komperensi diwakili kuasa hukumnya Asep Ruhiat & Partners. 

Menurut hakim MK, surat permohonan yang diajukan pihak Halim-Komperensi mirip dengan gugatan dalam sengketa Pilkada Rokan Hilir yang diajukan pasangan calon Suyatno-Jamiluddin. Pada gugatan ke MK, pasangan Suyatno-Jamiluddin juga diwakili kuasa hukum dari Asep Ruhiat & Partners. 

Sontak Hakim Mahkamah Konstitusi, Suhartoyo yang memimpin sidang dengan nomor perkara 60/PHP.BUP-XIX/2021 pada Jumat, 29 Januari 2021 tersebut menyemprot pihak Halim-Komperensi.

Baca Juga: Diam-diam Ubah Gugatan Pilkada, Hakim MK Semprot Kubu Thoni-Miftahul

Hakim menyebut, kuasa Hukum pasangan Halim Komperensi yakni Asep Ruhiat & Partners melakukan tindakan copy paste dalam surat permohonan yang dilayangkan ke MK tersebut. Hal ini dilakukan terhadap perkara 85/PHP.BUP-XIX/2021  yakni perkara Pilkada Rokan Hilir

“Kuasa hukum 85 dan 60 satu lembaga? Pantas saja ini banyak meng-copy paste saja. Saya baca ini tidak ada bedanya,” cecar hakim MK, Suhartoyo dilansir dari Riau Online---jaringan Suara.com.

Majelis menemukan sejumlah kesamaan redaksional pada dua tuntutan tersebut. Mennurut majelis hakim hal ini tidak dapat dilakukan karena karakteristik permasalahan dua kabupaten tersebut berbeda. Tak pelak hakim menyebut hal ini sebagai plagiasi.

“Saudara baca di halaman 6 permohonan 85 ini sama dengan halaman 21 permohonan 60. Ini penyakitnya beda obatnya sama. Kan masing-masing kabupaten beda karakteristiknya. Ini argumentasi saudara kalau di karya ilmiah ini sudah masuk plagiasi. Ini banyak sekali  yang sama,” ujar Hakim.

Hakim menyebut, hal ini seharusnya dicermati oleh kuasa hukum dan jangan beranggapan bahwa majelis hakim tidak melakukan pemeriksaan secara detail terhadap tuntutan Pilkada tersebut. "Jangan dikira mahkamah tidak  periksa. Mahkamah periksa sampai titik koma,” tegas Majelis Hakim.

Baca Juga: Moeldoko Sebut Bintang Mahaputera Tak Kurangi Independensi Hakim MK

Diketahui  Asep Ruhihat dan Partners menjadi kuasa hukum untuk dua paslon yakni Suyatno dan Jamiluddin di Rokan Hilir dan Halim-Komperensi di Kuansing. Perbedaannya hanya pada susunan kuasa hukumnya saja dimana pada kasus  Suyatno Jamiluddin dikuasakan pada Aswandi dan Asep Ruhihat sementara pada kasus Halim-Komperensi dikuasakan pada Asep Ruhihat dan Artion.

Load More