Dalam situasi sulit itu, Lucky memanfaatkan sumber daya dan segala upaya yang ada untuk bertahan hidup. Hewan melata jenis ular mesti dimakan untuk bisa bertahan, saat itu dengan kemampuan seadanya dia menangkap sendiri dan membakarnya untuk mengisi kekosongan perut selama kurang lebih seminggu di jalur yang membelah hutan.
"Jadi ada ular ya kita makan, kalau tidur biar aman dari binatang buas, saya benamkan badan dalam lumpur terus kepala pakai kantong plastik, baru bisa tidur," tuturnya.
Meskipun tanah Papua dikenal banyak rintangan, namun bagi Lucky di sanalah kehidupan masyarakatnya yang paling berkesan dan terkenal baik hati. Lucky menceritakan, saat itu dirinya ingin mengunjungi kantor pemerintahan di daerah setempat, lalu dia bertanya kepada masyarakat.
Saat bertemu dengan warga itu, dirinya yang bertanya tak hanya ditunjukan arah, namun juga diantar sampai ke lokasi yang dimaksud.
"Jadi walau mereka terkenal seram-seram penampilannya, tapi sebenarnya baik hatinya, ramah-ramah. Kalau kita nanya langsung mereka antarkan sampai ke tempatnya," kata dia.
Disandera Kelompok Separatis
Tahun 2009 saat genap dua tahun perjalanannya menyusuri negeri, Lucky tiba di daerah Maluku Selatan. Dia mengaku sempat disandera oleh anggota kelompok separatis dari Republik Maluku Selatan (RMS). Selama ditahan oleh kelompok tersebut, lucky hanya bisa pasrah seraya berdoa.
Namun dari kenangannya itu, Lucky mengaku tidak pernah diperlakukan kasar maupun penyiksaan fisik sama sekali, hanya saja dirinya dipancing emosinya dengan bentakan-bentakan dari pria bertubuh besar.
Pria kalem ini tak juga melawan dan tak juga membantah, hingga keesokan harinya datang sejumlah anggota TNI dari Koramil setempat yang melakukan negosiasi untuk pembebasan dirinya.
"Sempat ditahan satu hari, hanya dibentak saja, dipancing emosi," kata bapak tiga anak ini. Lalu dirinya dilepaskan berkat negosiasi yang berhasil dari TNI tersebut.
Menurut Lucky, setiap kali jumpa TNI selama perjalanan di Indonesia timur khususnya wilayah-wilayah perbatasan, dirinya disambut sangat istimewa. Sebab kata dia, TNI yang dijumpainya rata-rata bangga dengan penjelajahan negeri untuk kampanye nasionalisme.
Kemudian, pada saat ditangkap kelompok tadi, Lucky menyebut sebabnya lantaran membawa bendera merah putih di motor tuanya tersebut, hingga dia harus berurusan dengan kelompok RMS hingga disandera satu hari.
Memori kelam itu melengkapi perjalanannya menjelajahi negeri. Sambil mengingat, dia merasakan bahwa itu merupakan salah satu kenangan kelam yang pernah dijalani selama penjelajahan tersebut.
Kenangan di Banda Naira
Masih berada di kawasan Indonesia Timur, Lucky mengalami kesan yang paling berharga selama di Pulau Banda Naira, Maluku Tengah.
Saat di sana, jamuan warga setempat bagi dirinya sangat istimewa. Dia ingat, saat sampai di kepulauan yang merupakan pengasingan Bung Hatta dan Bung Syahrir sebagai tahanan poliyik pada jaman Kolonial Belanda, Lucky disambut warga setempat bagai saudara kandung sendiri.
Dirinya pun sempat heran dan terharu, keistimewaan yang didapati sangat berkesan dalam hidupnya. Misalnya, dari segi makanan semuanya dipenuhi oleh warga. Bahkan saat dia ingin beranjak pergi meninggalkan kawasan itu dia diberikan bekal makanan yang kira-kira bisa untuk bertahan hidup selama seminggu.
Tag
Berita Terkait
-
Lilin Nusantara Beberkan Peran Strategis Polri Tangani Bencana Sumatra
-
Literasi Crypto untuk Mahasiswa: Bekal Penting di Tengah Lonjakan Investor Muda
-
Lilin Nusantara Dukung Langkah Kapolri Usut Penyebab Banjir Sumatra, Ini Alasannya
-
Festival Budaya Indonesia Hadir di Turki, Tampilkan Kekayaan Tradisi 2 Negara
-
Kebangkitan Rempah Nusantara: Inilah Para Jawara Muda yang Mengubah Wajah Kuliner Indonesia!
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
6 Daftar Mobil Bekas Sekelas Honda Brio, Pilihan Logis yang Tak Kalah Stylish
-
Rumah Dinas Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto Digeledah KPK
-
Anak Gajah Bernama Laila Mati di PLG Sebanga, Terungkap Penyebabnya
-
Genap 130 Tahun, BRI: Refleksi untuk Kembali Menegaskan Arah Masa Depan Perusahaan
-
7 Mobil Matic Bekas Bodi Mini Mudah Dikendalikan, Cocok buat Pemula