Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 23 Desember 2020 | 12:22 WIB
Ilustrasi hacker atau peretas dan sebuah ponsel. [Shutterstock]

Selanjutnya, bekerja sama dengan lembaga pemerintah antara lain dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk melakukan investigasi atas kejadian ini, dan berdiskusi dalam mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan keamanan dan perlindungan terhadap data pengguna.

Cermati.com juga bekerja sama dengan ahli keamanan informasi eksternal independen untuk membantu meningkatkan keamanan secara menyeluruh.

RedMart, Lazada
Pada akhir Oktober, platform RedMart milik platform belanja online Lazada dilaporkan mengalami peretasan.

Lazada menemukan upaya peretasan tersebut pada 29 Oktober lalu di Singapura. Isu keamanan data tersebut melibatkan basis data khusus RedMart yang di-hosting oleh penyedia layanan pihak ketiga.

Peretas mendapatkan nama, nomor telepon, email, alamat, kata sandi yang terenkripsi dan sebagian nomor kartu kredit dari pelanggan RedMart. Data ini digunakan di aplikasi dan situs web RedMart sebelumnya, yang sekarang sudah tidak lagi digunakan.

Lazada memastikan bahwa data para pelanggan Lazada di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, tidak terpengaruh oleh kejadian ini. (Antara)

Load More