Scroll untuk membaca artikel
Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni
Jum'at, 18 Desember 2020 | 12:36 WIB
Ilustrasi restoran (Pixabay Free Photos)

SuaraRiau.id - Makan di restoran menjadi salah satu aktivitas yang bisa meningkatkan risiko penularan virus corona Covid-19. Meski sudah mengikuti protokol kesehatan, masih ada kekhawatiran bahwa makan di restoran bisa meningkatkan risiko penularan virus corona, contohnya bila ada orang yang batuk di restoran.

Sebuah studi CDC baru-baru ini juga menyimpulkan bahwa pasien virus corona Covid-19 yang didiagnosis positif dua kali lebih mungkin makan di restoran atau makan malam sebelum terinfeksi.

Artinya, makan di luar atau di restoran tetap menjadi aktivitas yang sangat berisiko menularkan virus corona Covid-19.

Penelitian telah menunjukkan bahwa makan di ruang publik atau restoran menempati faktor risiko yang lebih tinggi daripada belanja bahan makanan atau perjalanan udara. Meskipun Anda sudah memakai masker, sedia pembersih, menjaga keberihan dan menjaga jarak sosial.

Baca Juga: Vaksin Virus Corona, Kapan Penderita Asma dan Diabetes Mulai Disuntik?

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)

Di tempat-tempat di mana kasus virus corona Covid-19 meningkat lagi, makan di dalam dan di luar ruangan juga telah dibatasi.

Dalam kasus mengejutkan lainnya, sebanyak 180 mahasiswa dinyatakan positif virus corona Covid-19 setelah makan di kantin.

Karena itu, makan di restoran masih tetap menjadi salah satu aktivitas paling berisiko untuk dilakukan selama pandemi virus corona Covid-19.

Pakar kesehatan menyarankan bahwa hampir 40-50 persen pasien virus corona Covid-19 tidak menunjukkan gejala, yaitu orang tampak bugar dan tidak menunjukkan gejala yang bisa terinfeksi serta menularkan virus ke orang lain.

Bahkan tindakan sederhana seperti berbicara keras, bernyanyi dan tertawa bisa meningkatkan risiko penyebaran virus corona Covid-19 ke orang lain.

Baca Juga: Jangan Disepelekan, 5 Kondisi Ini Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19

Selain itu, ada juga risiko tambahan penularan virus corona ketika seseorang dalam kondisi pra-gejala. Studi menunjukkan bahwa seseorang bisa menempatkan risiko penularan tertinggi ketika 2-3 hari sebelum gejala mulai muncul.

Oleh karena itu, asumsikan semua orang di sekitar Anda memiliki risiko penularan virus corona yang tinggi ketika berpergian keluar.

Load More