SuaraRiau.id - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan sebanyak 96,2 persen dari 340 tenaga kesehatan (nakes) yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah sembuh.
Berdasarkan data Diskes Riau, kasus kematian akibat Covid-19 yang menimpa tenaga kesehatan ada enam orang atau setara 1,8 persen. Mayoritas yang meninggal adalah dokter dan perawat.
"327 orang tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19, sekarang sudah sembuh," kata Mimi dikutip dari Antara di Pekanbaru, Kamis (10/12/2020).
Ratusan nakes yang terpapar virus Corona jenis baru itu, merupakan kasus akumulatif pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.
Tenaga kesehatan yang saat ini masih menjalani perawatan, tinggal tujuh orang atau setara 2,1 persen dari total kasus keseluruhan.
Kasus Covid-19 terhadap nakes di Riau mayoritas terjadi pada perawat di fasilitas kesehatan, jumlahnya mencapai 115 orang, sedangkan dokter 70 orang.
Mimi mengatakan tenaga kesehatan yang tidak secara langsung menangani pasien Covid-19 juga ada yang terpapar, di antaranya apoteker, supir ambulans, dan pegawai rumah sakit rujukan Covid-19.
Kasus Covid-19 di tenaga kesehatan paling banyak terjadi di Kota Pekanbaru, yakni mencapai 130 orang, Kabupaten Kampar ada 54 kasus, Kota Dumai 42 kasus, Indragiri Hulu 25 kasus dan Siak 20 kasus.
Sementara, Bengkalis dan Rokan Hilir, masing-masing 19 kasus, Indragiri Hilir 11 kasus, Rokan Hulu 10 kasus, Pelalawan delapan kasus, serta Kuantan Singingi dan Kepulauan Meranti, masing-masing satu kasus.
Dirut RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dr Nuzelly Husnedi, MARS mengatakan penyebab tenaga kesehatan terpapar Covid-19 bermacam-macam. Penularan virus tidak hanya terjadi di lingkungan rumah sakit, melainkan juga bisa terjadi di luar fasilitas kesehatan tempat bekerja.
"Karena itu, saya rutin mengingatkan seluruh pegawai untuk selalu menganggap sudah tertular agar tidak sembarangan beraktivitas di luar rumah sakit. Tidak berkerumun dan disiplin menggunakan masker," kata Nuzelly.
Salah satu pemicu penularan adalah faktor kelelahan (fatigue) yang menimpa tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien Covid-19.
Jumlah pasien yang terus tinggi, telah mengakibatkan kelelahan fisik dan psikologis tenaga kesehatan yang memicu turunnya imun tubuh sehingga rentan terserang penyakit.
"Faktor fatigue nakes kita coba tanggulangi dengan sistem shift pembagian jam kerja untuk mengantisipasi jumlah kasus yang tinggi," ujar Nuzelly. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Program MBG Mendukung Perkembangan Ekonomi Lokal yang Berkelanjutan
-
BRI Gelar RUPSLB, Berikut Wajah Baru di Jajaran Direksi & Komisaris
-
BRI Bagi Dividen Interim 2025, Cek Jadwal dan Besarannya di Sini
-
Gercep! BRI Banjiri Bantuan Darurat untuk Puluhan Lokasi di Sumatra
-
Antisipasi Libur Panjang, BRI Siapkan Rp21 Triliun untuk Nataru 2025/2026