SuaraRiau.id - Seorang warga Kelurahan Parupuk Tabing, Kecatamam Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat menjadi korban hipnotis.
Korban bernama Erlinda Wismai mengungkapkan dirinya menjadi korban hipnotis oleh dua pelaku yang mengaku tim petugas Covid-19.
Dari kejadian tersebut ia kehilangan dua gelang emas di tangannya seberat 50 gram. Sebelumnya dari keterangan pihak RT kehilangan korban senilai 20 gram emas.
"Kedua pelaku, laki-laki dan perempuan, datang saat saya duduk di teras rumah. Pelaku yang datang, dari balik pagar langsung mengaku dirinya sebagai petugas Covid-19," kata Erlinda saat ditemui Covesia.com-jaringan Suara.com, Senin (9/11/2020).
Kemudian, kata Erlinda, dirinya menanyakan mereka menjual alat kesehatan, karena mereka mengaku sebagai petugas Covid-19.
"(Mereka) mengatakan saya terpilih karena tidak terpapar apa-apa selama ini. Saya mempersilahkan dia masuk," sambungnya.
Setelah itu, terang Erlinda, ia disuruh mandi oleh pelaku perempuan sementara pelaku pria berada di luar.
"Setelah beberapa percakapan, ia meminta pasta gigi kepada saya untuk membersihkan tangan saya. Tidak tahu kenapa saya menyuruhnya mengambil ke kamar mandi," ucap Erlinda.
Lalu, pelaku mengoleskan pasta gigi tersebut ke badannya.
"Saat itulah saya kira, pelaku mengambil dua gelang emas di tangan saya," kata dia.
Lebih lanjut Erlinda mengatakan, ia baru menyadari gelang emas telah raib saat ia disuruh membersihkan pasta gigi di tangannya tersebut.
"Saya sadar ketika di kamar mandi saat membersihkan badan dan pelaku telah pergi dari sini," ujarnya.
Atas kejadian tersebut, Erlinda telah melapor ke Polsek Koto Tangah.
Sebelumnya diberitakan, sekitar 20 gram emas, milik seorang wanita bernama Erlinda, di RT 02, RW 18, Kelurahan Parupuk Tabing, Kecatamam Koto Tangah, raib dibawa kabur oleh dua orang yang mengaku sebagai petugas Covid-19, Senin (9/11/2020).
Dari keterangan Ketua RT setempat, Maswardi mengatakan, bahwa pelaku sebanyak dua orang, yakni laki-laki dan perempuan.
Sebelum peristiwa itu, ia tidak ada kecurigaan kepada kedua orang tersebut.
Maswardi menjelaskan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Informasi dari korban, keduanya mengaku dari kongsi petugas Covid-19.
Tujuan kedatangan pelaku ialah untuk memberitahukan bahwa korban terpilih sebagai masyarakat terbaik dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19.
Berita Terkait
-
Kronologi Kabag Ops Tembak Mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, Diduga Gara-gara Penangkapan Pelaku Tambang Ilegal
-
Menyantap Lezatnya Masakan Padang di Rumah Makan Ganto Sori Kuala Tungkal
-
Kebangetan! Makam Nia Kurnia Sari Gadis Penjual Gorengan Kini Malah Dipakai buat Syuting Video Klip
-
Pratama Arhan di Ambang Pintu Keluar Suwon FC, Pindah ke Mana?
-
Here We Go! Klub Liga 1 Nyatakan Sanggup Gaji Pratama Arhan
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar, Kompolnas Minta Polda Selidiki Penyebab
-
Fadel Sebut Elektabilitas Alfedri-Husni Tertinggi, Singgung Lembaga Survei Tak Kredibel
-
Lewat Vokasi, PHR-Pemprov Riau Sinergi Tingkatkan SDM Masyarakat
-
Belasan Orang Jadi Tersangka Penyerangan Car Wash di Pekanbaru, Dalang Kerusuhan Buron
-
Perusakan Car Wash di Pekanbaru: 4 Orang Ditangkap, yang Lain Masih Diburu