Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 16 Oktober 2020 | 15:52 WIB
Mantan Panlima TNI Jenderal Purn Gatot Nurmantyo. [Beritajatim.com]

SuaraRiau.id - Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo batal menyambangi Riau, pada Jum'at (16/10/2020).

Meski Gatot Nurmantyo tidak jadi menghadiri Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Riau di Pekanbaru, namun deklarasi tersebut tetap dilakukan, Jumat (16/10/2020) siang.

Semula Gatot Nurmantyo direncanakan bakal menghadiri acara Deklarasi KAMI Riau hari ini, karena sejumlah hal akhirnya tak jadi ke Pekanbaru.

Koordinator Media dan Publikasi KAMI Riau, Masril mengatakan berdasarkan beberapa pertimbangan, Deklarasi KAMI Riau yang awalnya digelar secara langsung dan dihadiri tokoh KAMI pusat, akhirnya diganti dengan deklarasi melalui taklimat media.

Baca Juga: 10 Nakes Positif, Kepala Puskesmas Rumbai: 3 Kali Ditutup Akibat Covid-19

"Ada surat dari KAMI nasional yang menimbang situasi nasional yang sangat dinamis, sehingga presidium dan dewan deklarator KAMI tidak dapat menghadiri deklarasi KAMI Riau," kata Masril kepada Suara.com, Jumat (16/10/2020).

Selain pertimbangan situasi nasional, batalnya acara deklarasi juga dipengaruhi oleh situasi Covid-19 di Kota Pekanbaru yang masih tinggi.

Seperti diketahui 8 elite KAMI ditangkap aparat kepolisian. Penangkapan itu terkait demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang berakhir ricuh.

Dari beberapa nama yang ditangkap merupakan tokoh sentral di KAMI seperti Syahganda Nainggolan, Anton Permana, dan Jumhur Hidayat.

Sementara itu, Politisi PDI Perjuangan, Kapitra Ampera, berharap publik Riau mengacuhkan gerakan KAMI.

Baca Juga: Keluarga Pasien Laporkan Diskes Pekanbaru, dr Tirta: Sangar Sampean Ndan

Kapitra menilai organisasi yang digawangi Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo itu, tidak punya manfaat untuk Riau.

"Jangan suka latah atau ikut-ikutan dengan gerakan yang tidak punya manfaat konkret untuk Riau. Apa yang didapat Riau , kecuali hanya memecah kehidupan masyarakat di Riau," jelasnya, Kamis (15/10/2020).

Manuver semacam itu, tegas Kapitra, dapat menimbulkan persoalan di daerah. Oleh sebab itu dia berharap warga Riau tidak larut dalam gerakan yang digelar KAMI.

Beberapa kelompok dan tokoh juga menyoroti Deklarasi KAMI di Riau, di antaranya Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Datuk Seri Al Azhar dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Riau, Intsiawati Ayus.

Load More