Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 07 Oktober 2020 | 16:13 WIB
Aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) memprotes UU Cilaka di depan gedung DPRD Riau, Rabu (7/10/2020). [Suara.com/Satria Kurnia]

SuaraRiau.id - Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) berunjuk rasa di Gedung DPRD Riau, Jalan Sudirman Pekanbaru, Rabu (7/10/2020).

Kedatangan massa tersebut dalam rangka mengkritisi dan menolak Undang-Undang Cipta Kerja Omnibus Law yang disahkan parlemen, Senin (5/10/2020).

Dalam orasinya, mahasiswa meminta DPRD Riau berani menyatakan sikap menolak regulasi UU tersebut.

"Kita minta pimpinan DPRD Riau berani mengatasnamakan rakyat Riau untuk menolak undang-undang tersebut," ujar salah seorang mahasiswa dalam orasinya.

Aksi unjuk rasa ini dikawal penuh aparat kepolisian. Pantauan Suara.com, polisi juga menyiagakan sejumlah mobil water cannon, dan puluhan ratusan personil Brigade Mobil (Brimob).

Sementara itu pimpinan DPRD Riau Hardianto, mengaku dengan senang hati menerima aspirasi mahasiswa.

Namun dia berpesan agar setiap penyampaian aspirasi diutarakan dengan tertib.

"Secara kelembagaan kami mengkajinya, karena ada penolakan di Riau. Aspirasi ini kami akomodiri, namun regulasi ini bagaimanapun dibahas di parlemen Senayan," tekannya.

Sebagai informasi, ini merupakan demo pertama di Riau yang berlangsung sejak pengesahan UU Cipta Kerja pada Senin (5/10/2020).

Hingga berita ini diturunkan belum tampak keterlibatan buruh dalam jumlah masif pada demo mahasiswa.

Kontributor: Satria Kurnia

Load More