Dua Ibu dan Anaknya di Pekanbaru Mualaf usai Tahu Keindahan Islam

Sebelum bersyahadat, lima orang ini diminta berbagi cerita dan alasan mereka memilih Islam.

Eko Faizin
Jum'at, 26 April 2024 | 17:38 WIB
Dua Ibu dan Anaknya di Pekanbaru Mualaf usai Tahu Keindahan Islam
Warga masuk Islam di Masjid Agung Annur Riau Pekanbaru, Jumat (29/3/2024). [Suara.com/Rahmat Zikri]

SuaraRiau.id - Sebanyak 5 orang menyatakan masuk Islam di Masjid Agung Annur Pekanbaru, Jumat (26/4/2024). Prosesi persyahadatan kali ini berbeda dari biasanya karena, empat di antaranya adalah dua ibu dan anaknya.

Kelima mualaf itu adalah Libertini Zalukhu, Asih Sunarsih, Stewart Mesakh Erlely, Herlyna Meita dan Natalia Zai. Sebelum bersyahadat, lima orang ini diminta berbagi cerita dan alasan mereka memilih Islam.

Libertini Zalukhu
Dengan nada gemetar, perempuan berusia 46 tahun ini mengaku pernah menikah dan saat ini sudah berstatus cerai hidup.

"Saya ingin menikah lagi dan ingin ikut calon yang saat ini beragama Islam. Semoga ini jalannya," kata perempuan tersebut.

Ibu Asih dan anaknya, Stewart
Seorang ibu rumah tangga (IRT) dan anak laki-lakinya Stewart Mesakh Erlely (12) memutuskan masuk Islam. Keduanya mengaku masuk Islam karena diminta dan diarahkan sang ibu yang sebelumnya sudah terlebih dahulu beragama Islam.

"Kami diajari dan diminta ibu yang juga nenek Stewart memeluk Islam dan setelah kami cari tahu Islam itu memang indah," jelasnya.

Herlyna Meita dan anaknya, Natalia Zai
Berselang setengah jam usai ketiga mualaf bersyahadat, Herlyna Meita dan Natalia Zai yang juga merupakan ibu dan anak mengaku datang dari Air Hitam dan minta maaf karena terlambat.

"Saya adalah seorang buruh harian lepas, kakak saya mualaf dan saya banyak belajar darinya. Tak hanya itu, berkali-kali saya dibantu oleh teman-teman dan kenalan beragama Islam," ujar Herlyna Meita.

"Setelah saya cari tahu kebaikaan itulah yang diajarkan Islam dan hati saya terketuk memeluk Islam. Saat saya ajak anak ia juga mengaku juga ingin masuk Islam," sambungnya.

Usai mendengar pengakuan, para mualaf langsung dibimbing bersyahadat dan berikrar secara berganti. Meski terbata-bata, semua mualaf suskes melafalkan syahdat dan sah masuk Islam.

Kepada para mualaf Ustaz Rubianto berpesan agar istiqamah dan senantiasa belajar ilmu-ilmu Islam serta jangan pernah meninggalkan salat lima waktu.

"Selanjutnya, tetaplah patuh dan taat kepada kedua orangtua meski berbeda agama kecuali disuruh murtad dan kembali kepada agama sebelumnya," jelasnya.

Terakhir, para mualaf mendapat bingkisan peralatan salat dari Mualaf Center Riau.

Kontributor: Rahmat Zikri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak