Menengok Keseruan Lomba Meriam Bambu saat Ramadan di Siak

Husni mengungkapkan letup meriam atau meriam bambu merupakan permainan warga Siak sejak kecil

Eko Faizin
Rabu, 03 April 2024 | 11:11 WIB
Menengok Keseruan Lomba Meriam Bambu saat Ramadan di Siak
Lomba letup meriam bambu di Taman Syarifah Aminah Siak. [ANTARA/Bayu Agustari Adha]

SuaraRiau.id - Lomba membunyikan meriam bambu yang diselenggarakan Dewan Kesenian Siak (DKS) diikuti ratusan peserta dari masyarakat setempat pada Selasa (2/4/2024) malam. 

Acara permainan tradisional 'letup meriam' yang digelar bertepatan dengan suasana Ramadan tersebut diadakan sebagai ajang pelestarian kearifan lokal agar tak tergerus oleh zaman. 

Wakil Bupati Siak Husni Merza mengatakan, pihaknya mengapresiasi DKS menyelenggarakan kegiatan tradisi menyulut meriam sehingga diharapkan bisa berlanjut pada tahun mendatang.

"Ini juga menjadi salah satu komitmen Siak yakni menjadi pusat kebudayaan Melayu di Nusantara, dan DKS memberikan kontribusi menghidupkan permainan tradisional dan kearifan lokal," katanya saat membuka lomba di Taman Tengku Syarifah Aminah Siak, Selasa (2/4/2024). 

Husni mengungkapkan letup meriam atau meriam bambu merupakan permainan warga Siak sejak kecil. Biasanya menggunakan buluh betung yang suaranya bulat dan mantap.

Ia mengharapkan kegiatan ini bisa dinarasikan lebih baik oleh DKS Siak yang memuat nilai filosofi dan pembelajaran, paling tidak menonjolkan nilai perjuangan bagaimana mengatur strategi perang.

"Semoga bisa jadi ajang tahunan dan untuk mendukung itu, Pemkab Siak akan mendorong agar ada organisasi perangkat daerah khusus menangani kebudayaan yakni dinas kebudayaan," ujar Husni.

Sementara itu, Ketua DKS Siak Zulkarnaen Al Idrus mengatakan ajang ini awalnya digagas beberapa tahun lalu oleh pemuda-pemudi setempat. Ketika itu dari tahun 2017 hingga 2019 namun terhenti saat pandemi Covid-19.

"Meriam buluh ini adalah kearifan lokal Siak, DKS mencoba memunculkan kembali dan mengenalkan ke generasi muda serta melestarikan tradisi Melayu Siak. Selain itu ini juga amanah undang-undang untuk pemajuan kebudayaan," ujarnya.

Zulkarnaen menyampaikan jika peserta pada tahun ini berjumlah 120 orang dari sejumlah kampung, kelurahan, dan kecamatan di Kabupaten Siak.

Diketahui, kegiatan ini juga didukung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Siak dalam hal hadiah dan Dinas Pariwisata mendukung panggung dan hiburan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak