Kemunculan Harimau di Siak Bukan Akibat Konflik, BBKSDA Riau Beri Penjelasan

BBKSDA Riau mengungkapkan kasus penampakan harimau di lingkungan penduduk di Siak sudah berkurang saat ini.

Eko Faizin
Selasa, 06 Februari 2024 | 06:59 WIB
Kemunculan Harimau di Siak Bukan Akibat Konflik, BBKSDA Riau Beri Penjelasan
Ilustrasi harimau sumatera. [Antara]

SuaraRiau.id - Kemunculan harimau sumatera di dekat pemukiman warga Siak sempat menghebohkan beberapa waktu lalu. Bahkan terbaru, satwa dilindungi tersebut terlihat di jalan lintas kabupaten itu.

BBKSDA Riau mengungkapkan kasus penampakan harimau di lingkungan penduduk di Siak sudah berkurang saat ini.

Namun, Kabid Wilayah II BBKSDA Riau Mustafa mengimbau masyarakat tetap waspada untuk tidak melakukan perbuatan yang bisa memicu hadirnya harimau. Hal itu karena dikhawatirkan bisa kembali memicu kehebohan. 

"Penampakan harimau yang sempat terjadi beberapa waktu lalu khususnya di Siak, sudah tidak ada lagi. Yang terakhir kami sempat menerima laporan dari Mengkapan," katanya, Senin (5/2/2024). 

Mustafa mengungkapkan jika kasus kemunculan harimau di Siak, sejauh ini belum bisa dikatakan sebagai konflik karena tak ada kepentingan yang berbenturan dalam kasus itu.

Meski dari laporan kepada BBKDSA, menyebut bahwa satwa bernama latin Panthera tigris sumatrae ini berkeliaran di tengah pemukiman. 

Mustafa juga menilai kondisi itu wajar, mengingat hutan di Siak merupakan salah satu habitat harimau sejak dahulu. Saat ini harimau berada di sejumlah kawasan konservasi sehingga aman dan tidak bersentuhan dengan manusia. 

Dia menyampaikan jika pihaknya terus melakukan upaya agar kasus penampakan harimau tidak terulang lagi, di antaranya dengan sosialisasi dan imbauan kepada warga. Masyarakat diminta tidak melakukan aksi perburuan babi, kijang dan lainnya dalam kawasan yang diperkirakan sebagai habitat harimau. 

"Hal itu mengingat hewan-hewan itu adakah buruannya harimau. Selama binatang buruannya masih tersedia di hutan, harimau tidak akan muncul ke tengah pemukiman masyarakat. Kecuali kalau mangsanya sudah habis," terang Mustafa. 

Pihaknya juga mengeluarkan imbauan yang melarang menggunakan jerat dalam berburu. Tak hanya itu, BBKSDA menggelar patroli rutin di kawasan yang dinilai rawan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak