SuaraRiau.id - Pemkot Pekanbaru pun segera memproses penyerahan sebanyak 36 ruas jalan yang telah beralih status menjadi tanggung jawab Pemprov Riau.
Penyerahan aset itu sebagai respons terhadap Kepala Dinas PUPR-PKPP Riau M Arief Setiawan yang menyatakan jika masih menunggu penyerahan yang beralih status menjadi jalan provinsi.
"Jadi kalau provinsi bilang harus serahkan aset dulu, ya gak apa-apa. Sekarang kami persiapan penyerahan aset-aset jalan tersebut ke provinsi," kata Sekda Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Selasa (23/1/2024).
Indra menyampaikan sebagai percepatan penyerahan aset 36 ruas jalan itu, Dinas PUPR Pekanbaru dan Dinas PUPR-PKPP Riau akan melakukan survei bersama.
"Setelah itu kami siapkan administrasinya, seperti (jumlah) jalannya berapa, lampu jalannya berapa, dan paritnya berapa panjang," ucapnya.
Menurut Indra, Dinas PUPR Pekanbaru telah diarahkan untuk tetap merawat dan memperbaiki ruas jalan yang rusak menjelang penyerahan aset 36 ruas jalan tuntas.
"Sebelum penyerahan aset clear, kami tetap perbaiki itu jalan-jalan. Karena yang lewat kan masyarakat juga, minimal lobangnya tutup, paritnya dibersihkan," ujarnya.
"Misalnya Jalan Cipta Karya atau Jalan Kualu, itu tetap kita rawat dulu, itu gak apa-apa, sampai provinsi yakin menganggarkan itu (mengalokasikan anggaran untuk perbaikan)," sambung Indra.
Diketahui, terdapat sebanyak 36 jalan Pekanbaru yang sudah beralih status menjadi jalan provinsi sehingga untuk perbaikannya menjadi tanggung jawab Pemprov Riau.
Jalan tersebut di antaranya Jalan Arifin Achmad, Yos Sudarso, SM Amin, Tuanku Tambusai, Akses Siak IV, Jalan Jendral Sudirman, Soekarno-Hatta, HR Soebrantas, Simpang Pramuka-PT SIR, Naga Sakti-Melati, dan Jalan Riau.
Kemudian Jalan Riau Ujung, Datuk Setia Maharaja, Pesantren, Simpang Pesantren-Simpang Kayu Ara, Simpang Beringin-Maredan, Simpang Air Hitam-Sungai Sibam, Hangtuah, Iman Munandar, serta Simpang Hangtuah-Simpang Pesantren.
Selanjutnya Jalan Sisingamangaraja, Sultan Syarif Kasim, M Dahlan, Diponegoro, Patimura, Gajah Mada, Cut Nyak Dien, Ahmad Yani, M Yamin, Juanda, Adi Sucipto, Kartama, Teropong, Cipta Karya Ujung, Cipta Karya, dan Imam Bonjol.