"Awalnya saya tidak mengetahui kejadian itu. Namun beberapa menit, jalanan dipenuhi debu dan termasuk pakaian yang dipakai," ungkapnya
Warga lainnya bernama Lasmi menambahkan di sekitar rumahnya tercium baun balerang cukup kuat.
"Bauk balerang cukup menyengat di sekitar rumah dampak dari hujan abu vulkanik tersebut," sebutnya.
Kepala Dinas Kesehatan Agam Hendri Rusdian mengimbau warga untuk tidak keluar rumah agar terhindar dari abu vulkanik tersebut.
Apabila terpaksa keluar rumah, disarankan untuk memakai masker dalam menjaga mengantisipasi masuknya partikel ke dalam tubuh.
"Jangan keluar rumah dan pakai masker apabila berpergian agar kita tidak sakit," tegas dia.
Diketahui, saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius tiga kilometer dari kawah atau puncak.
Gunung Marapi mengalami erupsi terakhir kalinya pada 20 Februari 2023 dengan tinggi abu vulkanik 3 kilometer dari puncak gunung. (Antara)