SuaraRiau.id - Warga diresahkan dengan aksi balap liar di ruas Jalan Naga Sakti, Stadion Utama Riau Pekanbaru belakangan ini.
Diketahui, hal itu sangat membahayakan masyarakat yang melintasi jalan tersebut. Apalagi di lokasi tersebut warga sangat ramai membeli dan berjualan takjil selama bulan Ramadhan.
Seorang warga Pekanbaru bernama Khairi mengaku sangat terganggu dengan adanya aktivitas balap tanpa izin tersebut.
Menurut warga yang hendak membeli takjil itu, balapan liar sangat membahayakan pedagang, pembeli dan juga pengguna jalan.
"Tentu membahayakan, sangat tidak aman. Karena yang jualan takjil rata-rata di pinggir jalan. Belum lagi asap dan suara bising motornya sangat mengganggu," kata Khairi dikutip dari Antara pada Rabu (29/3/2023).
Tak hanya itu, penonton balap liar memarkir kendaraan roda dua di badan jalan sehingga menimbulkan kemacetan.
Sementara kata warga lainnya, Ratu, balapan liar di Stadion Utama bukan hal yang baru. Karena sudah sering diamankan petugas namun mereka tidak pernah jerah. Bahkan kebanyakan yang ikut aksi tersebut anak di bawah umur.
"Sudah sering kali diamankan aparat kepolisian. Sebentar saja efek jerahnya, kemudian ada lagi. Polisi pun harus lebih tegas," ucap dia.
Masyarakat berharap agar pemerintah dan aparat kepolisian dapat menertibkan balapan motor yang menggunakan jalan umum ini.
Beberapa waktu lalu, Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho yang juga merupakan legislator dapil Pekanbaru meminta agar dibangun sirkuit permanen untuk menekan aksi balap liar yang meresahkan masyarakat.
Agung meminta Pemprov Riau untuk memfasilitasi dibangunnya lintasan khusus agar anak-anak muda tidak lagi menggunakan jalan umum untuk melakukan aksi balapan motor liar. (Antara)