Pasutri Disiksa Warga Pakai Besi Panas, Dihajar Cangkul, Istri Dikubur di Hutan

Pasutri yang menjadi korban ini sempat diikat, dipukuli, serta badannya disulut menggunakan besi panas.

Eko Faizin
Senin, 02 Agustus 2021 | 10:46 WIB
Pasutri Disiksa Warga Pakai Besi Panas, Dihajar Cangkul, Istri Dikubur di Hutan
Ilustrasi pasutri disiksa warga dengan besi panas. [Suara.com/Andri Yanto]

SuaraRiau.id - Nasib tragis menimpa pasangan suami istri atau pasutri di Kabupaten Pelalawan, Riau. Pasutri Anugerah Daeli (35) dan Yulina Hia (27) menjadi korban pengeroyokan 9 orang tetangganya yang tinggal satu camp.

Akibat penganiayaan tersebut, sang istri tewas lantaran tak tahan disiksa, sementara suami berhasil kabur dan melaporkan kejadian itu ke polisi.

Kasus ini bermula saat mereka yang tinggal dalam satu camp atau barak di Areal PT RAPP sektor Pelalawan TPK 17 line 39 Desa Petodaan, Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan.

Warga di sana ada yang mengalami sakit yang aneh, sehingga munculah tuduhan bahwa pasangan suami istri tersebut merupakan dukun yang membuat guna-guna.

Dari hasil penyelidikan dan penyidikan Satreskrim Polres Pelalawan terungkap sadisnya para pelaku menyiksa Anugrah Daeli dan istrinya selama dua hari itu.

Dari keterangan polisi, pasutri yang menjadi korban ini sempat diikat, dipukuli, serta badannya disulut menggunakan besi panas.

Akibatnya korban Anugrah mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya dan korban Yulina meninggal dunia.

"Korban Yulina dibawa ke hutan berjarak 1 kilometer dari camp dan para pelaku menguburkannya di lokasi itu," kata Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko melalui Kasat Reskrim AKP Nardy Masry, Minggu (1/8/2021).

Dijelaskan Masry, identitas para pelaku yakni MH (35) yang merupakan kepala rombongan para pelaku maupun korban yang bekerja di are PT RAPP sektor Pelalawan TPK 17 line 39 di Desa Petodaan Kecamatan, Teluk Meranti.

Kemudian JH (22), OWW (40), IL (34), BN (53), BH (36), dan JZ (45). Kemudian SG (34) dan WMN (28) yang merupakan tersangka wanita dalam perkara ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak