Tradisi Terbangkan Balon Udara di Siak, Tahun Ini Ada Bentuk Nanggala 402

Tahun ini, untuk menghormati dan berduka tragedi tenggelamnya kapal selam, maka berbentuk KRI Nanggala 402.

Eko Faizin
Senin, 17 Mei 2021 | 07:00 WIB
Tradisi Terbangkan Balon Udara di Siak, Tahun Ini Ada Bentuk Nanggala 402
Balon udara yang diterbangkan Pemuda Dusun Sehati, Benteng Hulu, Mempura menyerupai Kapal Selam KRI Nanggala 402. [Alftat Handri/Suara.com]

SuaraRiau.id - Balon udara menyerupai bentuk Kapal Selam KRI Nanggala 402 diterbangkan masyarakat Dusun Sehati, Kampung Benteng Hulu, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak usai salat Idul Fitri di halaman Musala Al Ikhlas.

Menerbangkan balon udara merupakan tradisi yang dijaga masyarakat setempat hingga saat ini. Biasanya bentuk balon udara berbeda-beda sesuai keinginan.

Tahun ini, untuk menghormati dan berduka tragedi tenggelamnya kapal selam, maka berbentuk KRI Nanggala 402.

Salah satu pemuda setempat Muhammad Ferry menyampaikan bahwa tradisi Idul Fitri dengan menerbangkan balon udara setelah salat Id sudah dilakukan sejak para orangtua dahulu.

"Kami di sini hanya menjaga tradisi yang sudah ada sejak para orangtua dahulu. Dan ini dilakukan dalam bagian merayakan kemenangan setelah sebulan penuh menahan hawa nafsu," kata Ferry kepada SuaraRiau.id.

Disinggung salah satu desain bentuk balon udara itu menyerupai Kapal Nanggala 402 yang menyorot perhatian publik beberapa waktu lalu, Ferry katakan, pihaknya dan pemuda lainnya turut berduka atas peristiwa itu.

"Kami turut berduka, dengan balon udara yang menyerupai Kapal Nanggala 402 terbang ke atas langit sebagai simbol dari doa-doa kami semua yang juga turut ke langit," kata dia.

Ditambahkan Ferry, Ia bersama pemuda Dusun Sehati lainnya sudah mempersiapkan balon udara tersebut sejak seminggu sebelum Idul Fitri tiba.

Bahkan, kata Mahasiswa UIR itu lebih jauh, Ia hal itu dilakukan bersamaan dengan pihaknya membuat lampu colok menyambut malam 27 ramadhan.

"Jadi pembuatannya sudah jauh hari sebelumnya. Siangnya membuat lampu colok, malamnya membuat balon udara di Masjid secara bersama-sama," beber Ferry.

Untuk pendanaan, kata Ferry, dari swadaya yang dikumpulkan pemuda.

"Banyak juga masyarakat yang membantu pendanaan. Uang yang terkumpul dibelikan bahan untuk membuat balon udara dan membeli minyak untuk lampu colok," jelasnya.

" Ada lima balon udara yang dibuat oleh pemuda dengan berbagai macam bentuk dan siap diterbangkan," tutupnya.

Hal senada dikatakan Ketua RT 10 Kampung Benteng Hulu, Indra Setiawan. Dikatakannya, kegiatan-kegiatan yang dilakukan pemuda sangat didukung oleh masyarakat.

Bahkan dirinya juga tak sungkan-sungkan turut membantu pemuda saat malam hari membuat balon udara.

"Kegiatan pemuda yang positif bahkan menjaga tradisi di tengah pandemi seperti ini harus disupport penuh," kata Indra sapaan akrabnya.

Dijelaskan Indra, sudah menjadi tradisi setiap tahunnya seusai lebaran Idul Fitri bahkan Idul Adha para pemuda setempat membuat balon udara dan diterbangkan setelah solat.

"Selain menjaga tradisi, menerbangkan balon udara setelah salat Id merupakan bagian dari menghibur masyarakat," tutupnya. .

Di lokasi diterbangkan balon udara itu, tampak puluhan masyarakat yang menyaksikan dengan suka cita. Bahkan, tawa lepas serta tepuk tangan dari masyarakat juga tampak setelah balon udara mulai diterbangkan.

Kontributor : Alfat Handri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak