SuaraRiau.id - Sebuah video beredar memperlihatkan orangtua (ortu) dengan emosi komplain ke karyawan minimarket Indomaret.
Video yang diduga sengaja direkam orangtua anak itu datang ke Indomaret merasa tak terima anaknya tetap dilayani beli game online Rp 800 ribu.
Orangtua merasa kesal terhadap pegawai yang tetap melayani pembelian game online seorang anak kelas 6 SD.
Dalam video yang diberi judul caption ANAK BELANJA UNTUK GAME ONLINE, ORANG TUA MARAH MARAH KE KASIR INDOMARET itu, terlihat seorang pria marah-marah ke karyawan.
"Anak beli cash in game senilai 800ribu, orang tua marah marah ke kasir Indomar*t. Mereka meminta pertanggung jawaban pihak kasir untuk mengembalikan uang nya." tulis akun Instagram @ndorobeii dikutip Rabu (12/5/2021).
Dalam video yang diduga terjadi di Simalungun, Sumatera Utara tersebut. Anak yang disebut orangtua sebagai anak di bawah umur, sebenarnya belinya di vendor aplikasi Unipin. Namun, hanya pembayarannya di Indomaret.
"Sebetulnya anak ini belinya di unipin, cuma sistem pembayaran nya di Indomar*t jadi harusnya complain ke unipin. Lagipula barang yang udah di masukan ke game, gak bisa di complain cuma bisa di nikmatin aja." kata akun tersebut.
"Analogi nya buat yang gak ngerti, seperti kalian beli token listrik via indomaret, nah itu listriknya bukan punya indomaret."
Akun pengunggah pun berpesan bahwa saat ini kondisi pandemi, anak libur sekolah dan aktivitas lebih banyak dilampiaskan ke game online. Jadinya, orangtua perlu bijak dengan mengontrol kegiatan sang anak.
"Sebenernya saat libur sekolah, banyak anak anak pelampiasan nya ke game online, kita sebagai orang tua ambil pelajaran dari semua kasus, sebaiknya di batasi akses anak ke game online, atau kalau kalian memperbolehkan anak main game, konsekuensinya ada pengeluaran extra, ya gpp sih klw pengen anak seneng, jadi terang terangan dan di atur pengeluaran nya, jangan sampai anak main belakang jadinya gak terkontrol."
"Menurut study yang di danai oleh BBC London, game online membantu kecerdasan otak pada anak, jadi anak anak yang bermain game rata rata menjadi cerdas. Tapi ya tetep harus di kontrol, karena sesuatu yang berlebihan hasilnya gak baik." ujarnya.
Dalam video yang bersumber dari akun Eris Riswandi itu, kasir Indomaret menyebut bahwa pihaknya hanya melayani transaksi pembayaran. Orangtua tak terima menganggap bahwa pihak minimarket hanya mencari keuntungan.
Sementara kasir memberi solusi ke orangtua agar menghubungi pihak aplikasi, tapi si bapak tetap tak terima dengan kata pegawai tersebut.
Orangtua meminta uang sang anak dikembalikan sebagai tanggungjawab, namun tidak bisa karena pihak minimarket hanya sebagai perantara pembayaran.
Video yang berdurasi 3,26 menit tersebut pun diserbu warganet. Banyak yang kesal dengan aksi kedua orangtua tersebut. Netizen pun merasa bahwa tindakan Indomaret tak salah.
"Makanya pak. Anaknya jangan suruh main ep ep." tulis warganet.
"Indomaret cuma perantara pembayaran c**." kata yang lain.
"bapaknya tipikal anak tongkrongan yg sotoy tp banyak ba***." ungkap pesan akun bernada kesal.
"Alhamdulilah.. pegawai indomaret nya banyak yg doain, sabar ya mas, mba, mba,.. ada ko orang model bapa itu, dia cuci tangan karena di jewer istri nya, makanya so pintar dan nyalahin indomaret." ujar netizen menimpali.