Dewi Tanjung: Selama Ada Novel Baswedan, KPK Takkan Bekerja Profesional

Dewi pun menuliskan pandangannya kepada lalu penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.

Eko Faizin
Jum'at, 12 Februari 2021 | 08:30 WIB
Dewi Tanjung: Selama Ada Novel Baswedan, KPK Takkan Bekerja Profesional
Politikus PDI Perjuangan Dewi Tanjung sesuai diperiksa polisi terkait rekayasa kasus penyiraman air keras yang dituduhkan ke penyidik KPK Novel Baswedan. [Suara.com/Arga].

SuaraRiau.id - Dewi Tanjung baru-baru ini, terang-terangan melalui akun pribadinya mengomentari Novel Baswedan. Menurut politisi PDI Perjuangan tersebut, Novel memiliki sikap sombong lantaran merasa bahwa dirinya paling bersih.

Padahal, kata Dewi Tanjung, Novel di masa lalu memiliki sejumlah kasus, di antaranya terkait rekayasa saksi dan memenjarakan seseorang walaupun tanpa bukti yang jelas.

Dewi pun menuliskan pandangannya kepada lalu penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.

“Novel Baswedan serasa dirinya paling bersih, apa kabarnya rekayasa saksi dan memaksa memenjarakan orang walau bukti dan saksi tidak terpenuhi,” tulis Dewi Tanjung dalam kicauan di akun Twitter pribadinya @DTanjung15, dikutip Hops.id--jaringan Suara.com, Kamis (11/2/2021).

Kata Dewi, selama Novel menjadi salah satu petugas bahkan petinggi di KPK, maka selama itu pula lembaga anti korupsi itu bakal bekerja secara tidak profesional, buktinya terkait kasus dana siluman di DKI Jakarta.

Penyidik KPK Novel Baswedan berada didepan rumahnya usai rekonstruksi kasus penyiraman air keras terhadap dirinya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/2).[ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto]
Penyidik KPK Novel Baswedan berada di depan rumahnya usai rekonstruksi kasus penyiraman air keras terhadap dirinya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/2).[ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto]

“Selama ada si Novel Baswedan di KPK maka selama itu pula KPK tidak akan bekerja secara profesional. Contoh kasus dana siluman di DKI,” lanjut Dewi.

Selain itu, Dewi turut menanggapi sindiran dari Novel terhadap institusi Polri beberapa waktu lalu, perihal meninggalnya Ustadz Maaher.

Di balik sindiran yang dilontarkan, dia seakan lupa dengan kasusnya di masa lalu yang sempat menyiksa dan menembak mati seorang tersangka kasus sarang burung walet.

Dewi sebenarnya memaklumi sikap sadis Novel tersebut lantaran dia memang suka menyiksa para tersangka yang terjerat berbagai kasus.

Makanya tidak heran dia kerap menuduh Polisi, padahal kelakuannya tidak beda jauh. Dengan begitu, kata Dewi, sebenarnya Novel sedang membuka aibnya sendiri.

“Novel lupa Kasus dia saat menyiksa dan menembak mati tersangka kasus sarang burung walet. Karena dia suka menyiksa tersangka makanya otak si Novel ini kotor menuduh polisi-polisi lain sama kelakuannya kayak dia. Tanpa disadari Novel malah membuka aib dirinya sendiri,” ujarnya.

Oleh sebabnya, Dewi menegaskan bakal melaporkan Novel ke pihak kepolisian atas kasus menyebarkan berita hoaks dan fitnah yang ditujukan kepada nama besar Polri.

“Nyai (panggilan karib Dewi Tanjung) mau melaporkan Novel Baswedan atas hoaks dan fitnah yang dituduhkan ke institusi kepolisian. Manusia ini harus dapat membuktikan ucapannya atas meninggalnya Maaher,” tutur Dewi Tanjung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini