SuaraRiau.id - Masyarakat selama ini sudah akrab dengan menggantikan air susu ibu (ASI) dengan susu formula yang terbuat dari susu sapi, kambing atau susu kedelai untuk buah hati mereka.
Namun, kini muncul pasar susu formula baru yang terbuat dari susu unta liar. Menyadur ABC News pada Kamis (12/11/2020), susu unta liar memiliki beberapa kelebihan dibanding susu sapi.
Susu unta liar dipercaya lebih mudah dicerna karena tidak memiliki zat penyebab alergi layaknya susu sapi atau susu kambing.
Menurut Co-founder dan Chief Executive Good Earth, Marcel Steingiesser, perusahaannya menghabiskan waktu lima tahun mengembangkan ide ini mengatakan susu unta liar juga memiliki kasein yang tidak menggumpal di usus.
"Jadi ketika susu masuk ke usus, ia tetap berupa cairan, sehingga lebih mudah dicerna bayi," jelas Marcel Steingiesser.
Sayangnya, biaya produksi susu unta liar cukup tinggi, mencapai Rp 120 ribu per liter dan perusahaan Good Earth sudah mencari solusi untuk menurunkan biaya produksi agar terjangkau bagi semua kalangan.
"Tujuan kami bukanlah untuk menjual minuman dengan harga yang sangat mahal, tapi dapat dipasarkan dengan harga yang jauh lebih terjangkau, sehingga semua orang Australia dapat membelinya."
"Minuman ini sangat bergizi dan baik untuk kita," lanjut Marcel.
Susu formula dari unta liar ini bisa menjadi solusi dari permasalahan klasik Australia tentang potensi susu unta yang berlimpah.
Jika berhasil, susu ini tak cuma mendatangkan keuntungan tapi juga jalan keluar.
Tapi yang bikin masalah, para pemerah susu tradisional kewalahan mengambil susu unta liar disebabkan karena hewan ini memiliki aktif nergerak dan cenderung tak bisa diam saat diperah.