Eko Faizin
Senin, 29 Desember 2025 | 11:57 WIB
Ilustrasi cushion untuk menutupi jerawat. [Google AI Studio]
Baca 10 detik
  • Banyak orang terjebak dengan kebiasaan gonta-ganti skincare.
  • Terkadang hal ini menyebabkan munculnya masalah jerawat.
  • Untuk itu, dibutuhkan skincare yang direkomendasikan dokter.

SuaraRiau.id - Saat ini banyak orang terjebak pada kebiasaan gonta-ganti skincare mengikuti tren viral atau rekomendasi influencer. Sayangnya, meski telah mencoba berbagai produk, jerawat dan bekasnya tetap muncul.

Meski demikian, jerawat yang muncul terus-menerus sering kali bukan hanya persoalan skincare semata melainkan menjadi sinyal bahwa kulit sedang mengalami gangguan dari dalam.

Menurut dr Dessy Puspitalia Sari dari ERHA Ultimate, kulit berjerawat itu butuh perawatan yang tepat sesuai diagnosis, bukan sekadar ikut tren produk viral.

Skincare rekomendasi dokter menjadi solusi yang semakin dibutuhkan. Produk yang diresepkan dokter umumnya telah teruji secara klinis, diformulasikan khusus untuk kulit berjerawat, serta disesuaikan dengan tingkat keparahan dan jenis jerawat yang dialami pasien.

"Saat kita pilih skincare berdasarkan kondisi kulit yang tepat dan sesuai diagnosis, maka hasilnya akan lebih aman dan cocok untuk kulit serta minim komplikasi. Di sinilah pentingnya skincare rekomendasi dokter-lebih aman, teruji, dan diformulasikan khusus untuk kulit berjerawat," katanya kepada Antara, Senin (29/12/2025).

Di Pekanbaru, dr. Dessy Puspitalia atau yang akrab disapa dr. Lia dikenal sebagai salah satu dokter rujukan utama untuk perawatan jerawat. Dengan pengalaman lebih dari enam tahun di ERHA, dr. Lia dikenal teliti dalam menganalisis kondisi kulit dan memberikan solusi yang personal bagi setiap pasien.

Rangkaian skincare untuk kulit berjerawat sebaiknya dimulai dari cleanser yang lembut namun efektif mengontrol minyak. Kandungan seperti Salicylic Acid atau BHA, Tea Tree, Zinc PCA, serta Niacinamide dapat membantu membersihkan pori dan meredakan peradangan tanpa membuat kulit iritasi.

"Tahapan selanjutnya adalah penggunaan toner atau exfoliating toner untuk membantu regenerasi kulit. Kandungan AHA/BHA digunakan dengan frekuensi terbatas, PHA untuk kulit sensitif, serta Centella Asiatica untuk menenangkan inflamasi akibat jerawat," ucapnya.

Serum anti-acne menjadi fokus utama karena mengandung bahan aktif seperti Niacinamide, Azelaic Acid, Retinoid, atau Benzoyl Peroxide sebagai spot treatment.

Untuk menjaga keseimbangan kulit, moisturizer ringan dan non-comedogenic dengan kandungan Ceramide, Hyaluronic Acid, Panthenol, atau Squalane tetap wajib digunakan.

Selain itu, penggunaan sunscreen tidak boleh diabaikan meski kulit sedang berjerawat. dr. Lia menegaskan bahwa tanpa perlindungan UV, peradangan jerawat lebih mudah meninggalkan bekas gelap dan proses penyembuhan menjadi lebih lama.

Skincare rekomendasi dokter memiliki sejumlah keunggulan, mulai dari formula yang teruji klinis, kandungan aktif yang lebih stabil dan tepat sasaran, hingga risiko iritasi yang lebih rendah. Selain itu, perawatan yang tepat juga dapat mencegah timbulnya bekas hitam dan bopeng akibat jerawat.

Keunggulan lainnya, skincare dokter aman dikombinasikan dengan treatment klinik seperti acne peeling, Active Acne Photorejuvenation Laser, hingga scar treatment.

Kombinasi ini membantu mempercepat penyembuhan jerawat aktif dan memberikan hasil yang lebih optimal serta jangka panjang.

"Di ERHA Ultimate, salah satu treatment yang saya sarankan adalah acne peeling yang membantu membersihkan sumbatan pori, mengurangi komedo, dan mempercepat regenerasi kulit. Jika dilakukan sesuai indikasi dan interval yang tepat, peeling juga membantu meratakan tekstur serta mengurangi kemerahan pasca jerawat. Kemudian, active acne photorejuvenation laser yang dapat membantu mengurangi jerawat aktif dengan menargetkan faktor pemicu peradangan dan produksi minyak berlebih. terapi ini dapat mempercepat perbaikan lesi dan membuat hasil perawatan lebih optimal saat dikombinasikan dengan skincare yang tepat," ucap dr Lia.

Load More