SuaraRiau.id - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sedang melanda sejumlah wilayah di Riau. Setidaknya ratusan titik panas terpantau BMKG sejak beberapa waktu belakangan ini.
Tim gabungan telah turun langsung ke Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), khususnya Kecamatan Bangko Pusako, untuk meninjau dan membantu pemadaman api.
"Kami bersama Kapolda langsung turun ke Kabupaten Rohil di Kecamatan Bangko Pusako. Dalam beberapa hari ini memang terjadi karhutla di wilayah Rohil dengan titik api mencapai 216 titik," kata Kepala BPBD Riau, M Edy Afrizal, Minggu (20/7/2025).
Karhutla biasanya dipadamkan dengan lewat udara dengan menggunakan helikopter water bombing (WB), namun mengalami kendala.
Sebagai solusinya, Riau akan menerima bantuan dua helikopter dari Palembang untuk mempercepat upaya pemadaman.
"Helikopter yang biasa digunakan untuk WB mengalami kerusakan setelah bertugas di Rokan Hulu, sehingga tidak dapat beroperasi. Hal ini memaksa tim Satgas untuk berjibaku melakukan pemadaman secara darat," ujar Edy.
Dia menyampaikan bahwa heli water bombing bantuan akan tiba dari Palembang.
"Insya Allah hari ini Helikopter bantuan dari Palembang tiba di Riau. Kita minta dua helikopter untuk membantu memadamkan. Untuk TMC (teknologi modifikasi cuaca) sudah beberapa kali dilakukan, kami berupaya dari TMC bisa memodifikasi cuaca sehingga turun hujan," sebut Edy.
Ia lantas menduga bahwa sebagian besar karhutla di Riau disebabkan oleh ulah manusia, baik disengaja maupun tidak disengaja.
Baca Juga: Karhutla Meluas di Rokan Hilir, Polisi Bakal Panggil Kepala Desa
"Penelitian menunjukkan bahwa hampir 99 persen kasus karhutla Riau disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti kelalaian dalam pembakaran lahan atau membuang puntung rokok sembarangan," sebutnya.
Faktor cuaca panas ekstrem selama sebulan terakhir juga menjadi pemicu utama mudahnya vegetasi terbakar.
Selain itu bantuan helikopter water bombing, TMC atau hujan buatan juga telah dilakukan oleh tim terkait.
Diharapkan dalam waktu dekat, pesawat pembuat TMC akan kembali menyemai garam untuk memicu hujan.
Tag
Berita Terkait
-
Saat 'Luka Bakar' Gambut Sumatra Selatan Coba Disembuhkan Lewat Solusi Alam
-
Cara Efektif Mencegah Kebakaran Saat Kemarau Panjang
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
NHM Gelar Simulasi Tanggap Darurat Karhutla, Perkuat Kesiapsiagaan di Tambang Indonesia Timur
-
Polisi Gencar Pasang Plang Peringatan di Hutan Riau: Karhutla Musuh Bersama!
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Roket Ariane 5 Memungkinkan Masyarakat di Wilayah 3T Mendapat Layanan Perbankan dari BRI
-
Menhut Serahkan SK Indikatif Hutan Adat di Kuansing, Bahtera Alam Ungkap Potensi Besar
-
6 Mobil Bekas 60 Jutaan Kabin Lega: Penumpang Nyaman, Barang Bawaan Aman
-
5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
-
Sapi Warga Ditemukan Mati di Siak, Diduga Dimangsa Harimau