Eko Faizin
Minggu, 20 Juli 2025 | 12:44 WIB
Jarak pandang jalan di Rokan Hilir yang hanya beberapa meter akibat tertutup kabut asap karhutla, Sabtu (19/7/2025). [Dok Riauonline]

SuaraRiau.id - Kabupaten Rokan Hilir menjadi salah satu wilayah di Riau yang mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dalam beberapa hari ini.

Salah satu daerah yang terjadi karhutla parah adalah Desa Sei Gajah, Kecamatan Kubu, di mana kabut asap tebal kini menyelimuti permukiman warga dan jalanan utama.

Melansir Riauonline.co.id, sejumlah pengendara mengaku kesulitan melintas karena jarak pandang yang hanya beberapa meter.

"Ngeri kali jalan, tak nampak sama sekali. Kami takut kecelakaan," ujar Rahmat (34), seorang pengendara sepeda motor yang biasa melintas ke arah Kubu, Sabtu (19/7/2025).

Beberapa warga Rokan Hilir mulai panik dan meminta bantuan langsung dari pemerintah pusat, termasuk kepada Presiden Prabowo Subianto.

Masyarakat merasa cemas dengan kondisi udara yang semakin memburuk. Anak-anak dan lansia menjadi kelompok paling rentan terdampak kabut asap yang pekat dan menyengat.

"Sudah beberapa hari ini kami sulit bernafas, mata perih, dan udara di luar sangat buruk. Kami mohon pemerintah pusat turun tangan," kata Nuraini (46), warga Desa Sei Gajah.

Menurut warga, hingga saat ini upaya pemadaman belum menunjukkan hasil yang signifikan. Api masih membara di beberapa lahan gambut yang sulit dijangkau.

Jarak pandang di beberapa titik, termasuk di kawasan KM 31 Kecamatan Kubu, menurun drastis akibat asap yang menyelimuti.

Baca Juga: Karhutla Riau Makin Membara, Tapi Heli Water Bombing Malah Rusak

Mereka menyebut, bantuan dari pusat sangat diperlukan, baik dalam bentuk tim pemadam tambahan, peralatan pemadaman modern, maupun logistik bagi warga terdampak.

"Kami mohon Pak Presiden Prabowo bisa mendengar suara kami. Tolong kirimkan bantuan ke Rohil, khususnya Kecamatan Kubu. Kami sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah," ujar Suparman, tokoh masyarakat setempat.

Suasana di beberapa desa seperti Sei Gajah digambarkan sangat mencekam.

Banyak warga memilih untuk tetap berada di dalam rumah, sementara sebagian lainnya mulai mempertimbangkan evakuasi jika kabut asap tidak kunjung reda.

Warga berharap perhatian pemerintah pusat segera datang agar bencana ini tidak terus meluas dan membahayakan keselamatan jiwa.

Load More