Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 15 Mei 2025 | 12:04 WIB
Kasus Tahanan Kabur dari Polres Kampar: 9 Masih Buron, Dua Ditembak. [Shutterstocks]

SuaraRiau.id - Hari kedua, tim gabungan Polda Riau masih memburu sembilan dari sebelas tahanan kabur dari Polres Kampar.

Berdasarkan hasil penyelidikan, seluruh buronan diperkirakan masih berada di wilayah hukum Polda Riau dan diduga bersembunyi di sejumlah lokasi, termasuk hutan-hutan di Kabupaten Kampar.

Dirkrimum Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan, menyampaikan bahwa aksi pelarian tersebut sudah sejak lama direncanakan matang oleh para tahanan.

Mereka melarikan diri dengan cara menggergaji terali besi sel, lalu membagi diri menjadi dua kelompok pelarian.

Baca Juga: 11 Tahanan Kabur dari Polres Kampar Kebanyakan Tersangka Narkoba

"Dari keterangan tersangka yang berhasil diamankan, mereka telah merencanakan pelarian ini sejak lama. Ada yang melarikan diri ke arah Air Dingin, sebagian lagi ke arah hutan," jelas Asep kepada Suara.com, Kamis (15/5/2025).

Kombes Asep menepis dugaan bahwa pelarian ini disebabkan oleh over kapasitas tahanan. Ia menjelaskan, jumlah tahanan di Polres Kampar saat ini masih dalam batas wajar.

"Tidak ada over kapasitas. Jumlah tahanan 139 orang. Tahanan yang kabur adalah mereka yang berada dalam satu sel saja," tegasnya.

Dua tahanan kabur didor

Asep juga menerangkan, dua dari sebelas tahanan yang kabur, yakni Feri dan Okta, telah ditangkap pada Kamis (15/5) di Air Tiris, Kabupaten Kampar.

Baca Juga: Belasan Tahanan Kabur dari Polres Kampar Diburu Polisi

Penangkapan keduanya berlangsung dramatis karena sempat melawan dan mencoba kabur kembali hingga terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas.

"Keduanya kami beri tindakan tegas terukur karena mencoba melawan saat akan diamankan," ujar Asep.

Sementara itu, pengejaran terhadap sembilan tahanan lainnya masih berlangsung secara intensif oleh tim gabungan Polda Riau dan Polres Kampar.

Aparat kini menyisir titik-titik strategis dan wilayah hutan yang diduga menjadi tempat persembunyian para pelarian.

12 polisi diperiksa

Terkait proses pemeriksaan terhadap anggota kepolisian yang berjaga saat kejadian, Kombes Asep menyatakan hal itu menjadi kewenangan Kabid Propam Polda Riau, Kombes Edwin L Sengka.

Di tempat yang sama, Kombes Edwin L Sengka mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah memeriksa 12 personel polisi.

"Sudah 12 yang diperiksa, nanti akan kami update lagi," ucapnya singkat.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Riau, Kombes Anom menerangkan bahwa saat ini pihaknya masih fokus menangkap kembali para tahanan.

"Untuk Kapolres saat ini masih bertugas seperti biasa," tegas Anom.

11 tahanan kabur

Sebelumnya, diberitakan ada 11 orang tahanan dilaporkan melarikan diri dari ruang penjara Polres Kampar, Selasa (13/5/2025) malam.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto menjelaskan, tahanan kabur tersebut diketahui merupakan tersangka kasus narkoba dan pencurian dengan pemberatan (curat).

Dugaan sementara, peristiwa pelarian terjadi antara pukul 01.45 hingga 02.00 WIB. Namun, hingga kini belum diketahui pasti bagaimana para tahanan dapat meloloskan diri dari sel.

"Saya belum bisa menyampaikan kronologi secara lengkap. Yang jelas, Pak Wakapolda sudah membentuk tim khusus dan turun langsung ke Polres Kampar untuk menyelidiki insiden ini," jelasnya.

Wakapolda Riau, Brigjen Pol Jossy Kusumo, kini memimpin langsung proses penyelidikan sekaligus evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan tahanan.

"Evaluasi menyeluruh sedang dilakukan, termasuk pemeriksaan terhadap personel yang berjaga. Tim gabungan dari Polda dan Polres terus bekerja untuk memburu para tahanan yang kabur," tegas Anom.

Kabid Humas juga memohon kepada masyarakat agar bisa bekerja sama apabila ada yang mengetahui tahanan kabur agar melapor ke pihak berwajib.

"Kami mohon kerja sama masyarakat. Jika melihat atau mengetahui informasi terkait, segera hubungi kepolisian terdekat," imbau Anom.

Informasi yang berhasil dihimpun, tujuh napi itu terjerat kasus narkoba dan empat di antaranya kasus pencurian dengan pemberatan (curat).

Kontributor : Rahmat Zikri

Load More