SuaraRiau.id - Stadion Utama Riau dijual. Begitulah narasi yang berkembang usai pernyataan Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid menyebut kemungkinan stadion kebanggaan provinsi itu akan dijual.
Ungkapan Gubri Wahid yang menghebohkan masyarakat itu lantas mendapat sorotan dari berbagai kalangan. Salah satunya dari Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau, Erisman Yahya.
Erisman Yahya mengklarifikasi pernyataan Gubernur Abdul Wahid. Erisman mengungkapkan, pernyataan itu tidak dimaksudkan menjual stadion, melainkan sekadar tanggapan spontan Gubri dalam forum Rapat Kerja Perangkat Daerah (RKPD).
"Jadi gini, pernyataan Pak Gubernur kemarin ingin menjual Stadion Utama Riau, itukan sebenarnya lebih kepada respons spontan beliau saja, karena ada masukan menjual aset-aset yang tidak terpakai seperti kendaraan dan bangunan lainnya. Jadi tidak perlu dibesar-besarkanlah," katanya kepada wartawan, Kamis (8/5/2025) malam.
Erisman menyampaikan, pembahasan itu muncul dari keprihatinan sejumlah pihak terhadap kondisi keuangan daerah.
Namun, ia menegaskan bahwa Pemprov Riau tetap berkomitmen untuk mencari jalan terbaik untuk stadion yang pernah menjadi kebanggaan masyarakat tersebut dengan baik.
Menurut Erisman, upaya untuk menggandeng pihak ketiga dalam pengelolaan Stadion Riau sebenarnya sudah dilakukan.
Bahkan, beberapa calon pengelola pernah datang langsung meninjau lokasi, namun akhirnya investor memilih putar balik karena mempertimbangkan biaya perawatan yang besar.
"Perlu saya sampaikan, selama ini kita bukan tidak berusaha mencari pihak ketiga atau investor yang mau mengelola. Sudah beberapa kali sebenarnya, bahkan sudah ada juga yang datang langsung meninjau tapi setelah ditinjau mereka mundur," ungkapnya.
Baca Juga: Gubernur Riau Tunjuk Empat Plt Kepala OPD yang Baru, Ini Nama-namanya
Dikatakan Erisman, biaya pemeliharaan stadion tersebut cukup besar. Apalagi total luas keseluruhan lahannya mencapai sekitar 66,4 hektare.
"Itu tentu bukan kawasan yang kecil dan butuh anggaran besar untuk perawatan menyeluruh," jelas dia.
Lebih lanjut, Erisman mengungkapkan jika pasca pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2012, anggaran perawatan untuk stadion memang tidak lagi dialokasikan secara penuh.
Yang ada saat ini hanyalah anggaran untuk bagian dalam seperti kebersihan, pengamanan, dan pengawasan. Namun meskipun anggaran terbatas, kondisi bagian dalam stadion masih cukup baik.
Disebutnya, Lapangan utama masih bisa difungsikan untuk bermain sepak bola, dan kebersihan relatif terjaga meski keterbatasan anggaran menjadi tantangan tersendiri.
"Selama saya di Dispora, anggaran yang ada itu kan hanya anggaran kebersihan, anggaran pengamanan dan pengawas. Tapi kalau anggaran untuk perawatan keseluruhan tidak ada. Makanya kalau kawasan di bagian dalam ya sejauh ini sih relatif cukup bersih. Fungsi lapangannya bisa digunakan untuk main bola, tidak ada malasah," tutur Erisman.
Terkait rencana melibatkan pihak ketiga atau swasta, Dispora Riau menyatakan sangat terbuka untuk kerja sama pengelolaan.
Asalkan sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku. Lebih lanjut, ia berharap ada pihak tertarik untuk berinvestasi dalam pemanfaatan aset tersebut.
"Kami minta bantulah kepada semua pihak yang mungkin punya perhatian terhadap stadion ini. Kalau ada swasta yang berminat, tentu kami sangat terbuka melakukan kerja sama yang sesuai aturan. Tujuan kita sama, ingin stadion ini kembali menjadi kebanggaan kita bersama" tegas Erisman.
Diketahui, Stadion Utama Riau adalah sebuah stadion serbaguna yang terletak di Jalan Naga Sakti, Simpang Baru, Kecamatan Binawidya, Kota Pekanbaru.
Setelah selesai pada tahun 2012, stadion ini digunakan untuk pertandingan sepakbola dan menjadi tempat pembukaan dan penutupan PON 2012.
Stadion yang mampu menampung 44.000 penonton ini menghabiskan dana hingga Rp 1,18 triliun.
Stadion Riau juga menjadi tempat Kualifikasi Kejuaraan U-22 AFC 2013. Stadion ini akan mulai digunakan kembali pada 2017 oleh PSPS untuk Liga 2.
PSPS mendaftarkan Stadion Utama menjadi salah satu stadion yang digunakan pada laga Liga 2, stadion lainnya adalah Stadion Kaharuddin Nasution.
Berita Terkait
-
Catatan Nova Arianto untuk Stadion Utama Sumut Jelang Piala Kemerdekaan 2025
-
Timnas U-17 'Ritual' Siram Rumput Jelang Tampil di Piala Kemerdekaan 2025, Kenapa?
-
Besok Kick Off! Seberapa Siap Pemprov Sumut Gelar Piala Kemerdekaan 2025?
-
Pemprov Sumut Siapkan Parkir dan Bus Gratis untuk Nonton Piala Kemerdekaan 2025
-
Stadion GBK Akan Jadi Panggung El Clasico Barcelona vs Real Madrid, Siapa yang Main?
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- 8 Promo Kuliner Spesial HUT RI Sepanjang Agustus 2025
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Kumpulan Promo Jelang 17 Agustus 2025 Rayakan HUT RI
- Gibran Cuma Lirik AHY Tanpa Salaman, Sinyal Keretakan di Kabinet? Rocky Gerung: Peran Wapres Diambil
Pilihan
-
Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang
-
4 Rekomendasi Tablet Murah untuk Main Game Terbaru Agustus 2025
-
Api Perlawanan Samin Surosentiko Menyala Lagi di Pati, Mengulang Sejarah Penindasan Rakyat
-
4 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Gahar, Harga mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Agustus 2025
-
Grup Emiten Boy Thohir Disebut Dapat Diskon Tak Wajar atas Pembelian Solar di Pertamina
Terkini
-
CEK FAKTA: Heboh Link Kuota Gratis 50 GB Sambut Hari Kemerdekaan, Benarkah?
-
Bisnis Haram 2 Alumni UIN Suska, Simpan Puluhan Kg Ganja di Gedung Kegiatan Mahasiswa
-
Apa Itu Skull Padel Store Indonesia?
-
Harimau Masuk Perangkap, Diduga Tewaskan Pekerja Akasia di Pelalawan
-
Harga Sawit Riau Terus Meroket, Berapa Rupiah per Kilogramnya?