Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 26 Maret 2025 | 11:02 WIB
Puluhan remaja terlibat balap liar diarak dikawal Polresta Pekanbaru. [Ist]

SuaraRiau.id - Puluhan remaja terlihat diarak sambil menuntun sepeda motor dikawal pihak kepolisian lalu lintas Pekanbaru. Rupanya remaja-remaja terlibat aksi balap liar, Selasa (25/3/2025).

Dalam momen tersebut, Polresta Pekanbaru mengamankan 28 unit sepeda motor yang digunakan di aksi balap liar di kawasan Rumbai, persisnya di samping Stadion Rumbai.

Keberadaan anak-anak ini kerap membuat resah warga saat subuh di bulan Ramadan.

Kasatlantas Polresta Pekanbaru, AKP I Made Juni Artawan mengatakan, operasi balapan liar dilakukan setelah banyaknya laporan masyarakat yang merasa terganggu dengan suara bising dan membahayakan.

Baca Juga: Kecelakaan Bus di Tol Pekanbaru-Dumai: Satu Penumpang Tewas, Sopir Melarikan Diri

Sejak dini hari petugas telah bersiaga di lokasi, lalu langsung menggiring pebalap liar dan penonton dari lokasi balapan hingga Jembatan Leighton II (Siak 3).

"Di ujung jembatan, di kawasan Jalan Senapelan, petugas sudah siap siaga melakukan pengepungan dan mengamankan," sebut Made.

Kasatlantas menyampaikan jika razia tersebut merupakan langkah serius kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban lalu lintas selama Ramadan.

"Kegiatan ini tidak hanya membahayakan pelaku, tetapi juga pengguna jalan lainnya. Oleh karena itu, kami mengambil tindakan tegas dengan mengamankan kendaraan yang tidak sesuai aturan dan memberikan sanksi tilang kepada para pelanggar," tegas Made.

Menurutnya, dari hasil razia petugas menemukan banyak pelanggaran, seperti pengendara yang tidak menggunakan helm, tidak memiliki surat-surat kendaraan serta menggunakan knalpot bising yang mengganggu ketertiban umum.

Baca Juga: Puluhan Pekerja Malam di Kawasan Jondul Pekanbaru Terjaring Razia Satpol PP

"Seluruh kendaraan yang diamankan dikenakan sanksi tilang dan dibawa ke Polresta Pekanbaru untuk diproses lebih lanjut," ungkap Made.

Lebih lanjut, dia pun mengimbau kepada masyarakat, khususnya para orangtua untuk lebih mengawasi anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam aksi balap liar yang berbahaya ini.

"Kami akan terus melakukan patroli dan razia rutin untuk menekan angka balap liar di Pekanbaru. Kami juga mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan jika menemukan adanya kegiatan serupa," tegas Made.

Diketahui, balap liar di Pekanbaru tidak hanya dilakukan saat Ramadan. Aksi tersebut sering dilakukan para remaja pada malam hari ketika jalanan mulai sepi.

Wali Kota Pekanbaru siapkan solusi untuk balap liar

Sebelumnya, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho menyampaikan solusi agar balap liar menjadi sarana yang positif dengan mengarahkan pebalap ke tempat yang lebih tepat dan aman.

"Aksi-aksi balap liar ini akan kami alihkan ke tempat yang lebih sesuai. Kami ingin para pembalap ini bisa menyalurkan bakatnya di jalur yang benar," kata Agung, Rabu (5/3/2025).

Pemkot Pekanbaru menertibkan dua jalur yang kerap dijadikan arena balapan liar yakni di Stadion Utama Riau, Jalan Nagasakti.

"Tiga hari lalu, kami turun langsung ke Stadion Utama. Ada balapan liar, dan langsung kita bubarkan," sebut Wali Kota.

Terkait kebutuhan fasilitas bagi para pebalap muda, rencana pembangunan sirkuit balap sebenarnya telah dibahas di tingkat Pemprov Riau.

Agung berharap gubernur dapat melanjutkan rencana tersebut lantaran balap itu sudah menjadi harapan masyarakat, terutama bagi kalangan pecinta otomotif.

"Saat saya masih di DPRD Riau, hal ini sudah pernah saya sampaikan. Kini, saya akan mencari solusi terdekat agar anak-anak yang memiliki minat balap bisa difasilitasi dengan baik," terangnya.

Di kota yang terus berkembang seperti Pekanbaru, anak muda yang gemar balapan tidak bisa dibiarkan tanpa arahan.

Jika anak muda tidak difasilitasi dengan baik, aksi balap liar akan terus terjadi dan berpotensi mengganggu ketertiban serta keselamatan.

"Namun, jika diarahkan dengan benar, mereka bisa meraih prestasi di bidang olahraga otomotif," ujar Agung.

Load More