SuaraRiau.id - Konservasi harimau sumatera tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Maka dari itu, dibutuhkan komitmen dan kerjasama dari semua pihak.
Kolaborasi tersebut dilakukan mulai dari pemerintah pusat dan daerah, organisasi lingkungan, hingga masyarakat lokal.
"Kenapa harimau sumatera, karena populasinya terancam punah dan kita harus sama-sama melindunginya. Selama ini banyak yang sudah terlibat tapi harus diakui belum maksimal," kata Direktur Yayasan Pendidikan Konservasi Alam (Yapeka), Agustinus Wijayanto di Hotel Arya Duta Pekanbaru, Selasa (30/7/2024).
Dia mengakui, yang masih menjadi tantangan dalam hal konservasi adalah bagaimana menyingkronkan kebijakan pusat dan daerah karena masing-masing punya tantangan dan target sendiri.
"Hari ini kita jemput komitmen para pihak di Riau dalam hal konservasi harimau sumatera terkhusus perlindungan kawasan dan harimaunya, keterlibatan masyarakat dan penyebaran informasinya," ungkap Agustinus.
Lebih lanjut, Agustinus menjelaskan bahwa workshop multipihak digagas bersama Forum HarimauKita dan dihadiri berbagai pihak yang memiliki kepentingan dalam konservasi satwa langka ini, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, akademisi, dan masyarakat lokal.
Di tempat yang sama, Ketua Forum HarimauKita drh Erni Suyanti mengatakan bahwa degradasi habitat, interaksi negatif (konflik) dan perburuan serta perdagangan masih menjadi ancaman bagi penurunan populasi harimau.
Erni juga menekankan pentingnya pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya konservasi.
"Penggunaan teknologi seperti kamera perangkap dan analisis data dapat membantu kita dalam memantau populasi harimau sumatera secara lebih efektif dan efisien," sebut dia.
Baca Juga: Serang Warga hingga Tewas di Siak, BBKSDA: Habitat Harimau Menyempit
Lebih lanjut, Erni menjelaskan bahwa kearifan lokal dan ilmu pengetahuan harus berdampingan serta harus tetap dilestarikan karena hal itu demi menjaga habitat harimau dan manusia juga.
Terakhir, dia mengatakan workshop tersebut diharapkan akan menghasilkan berbagai rekomendasi yang akan diimplementasikan oleh para pihak terkait.
"Diharapkan, hasil dari workshop ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kelestarian harimau sumatera di masa depan," jelasnya.
Medsos
Di tempat yang sama, hadir selaku akademisi, Dr Nurul Qamar menjelaskan keberadaan media sosial (medsos) seperti pisau bermata dua.
"Jika digunakan untuk sosialisasi tentu akan menguntungkan pihak yang peduli, namun jika digunakan sembarangan tentu akan menjadi bahan awal bagi pelaku kejahatan untuk melakuan perburuan. Maka dari itu kita harus sama-sama bijak menggunakannya," tegas dia.
Berita Terkait
-
IPB Bahas Masa Depan Kawasan Puncak: Antara Lestari dan Laju Ekonomi
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui
-
Kenapa Harimau Masuk ke Permukiman? Pakar Beri Penjelasannya
-
Polisi Gulung Jaringan Penjual Kulit Harimau Sumatera, Pelaku Utama Dibekuk di Nagan Raya
-
Kronologis Indonesia Dibawa Malaysia saat Kena Hukuman FIFA
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Tambahan Saldo dari 3 Link DANA Kaget Terbaru, Cair Langsung!
-
5 Mobil SUV Bekas Terbaik untuk Keluarga Aktif, Fitur Lengkap dan Nyaman
-
7 Mobil Bekas 100 Jutaan Paling Layak Dibeli untuk Keluarga di 2025
-
3 Mobil Sedan Bekas Toyota, Kemewahan dan Performa Tak Lekang Waktu
-
Sempat Kabur, Pengejaran Gubri Abdul Wahid Berakhir di Kafe Pekanbaru