SuaraRiau.id - Dinas Pendidikan Pekanbaru tetap mendata calon peserta didik SMP yang tak lulus penerimaan peserta didik baru (PPDB). Hal tersebut dilakukan agar calon siswa itu bisa dimasukkan ke sekolah negeri yang ditentukan Dinas Pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Abdul Jamal mengatakan jika penyebaran SMP negeri tak merata, sehingga ada beberapa calon peserta didik yang belum diterima.
"Kami biarkan dahulu anak yang diterima masuk sekolah. Mereka yang tak lulus PPDB ini tetap didata. Kami yang menentukan sekolah anak-anak itu nanti," ujarnya, Selasa (9/7/2024).
Jamal menyatakan bahwa calon peserta didik SD tak perlu pendataan karena jumlah SD negeri cukup banyak.
"Warga jangan pindah domisili dahulu," harapnya.
Menurut Jamal, ada 52 SMP negeri dan 176 SD negeri di Pekanbaru. Hal ini membuat persoalan PPDB lebih banyak di SMP negeri.
"Calon peserta didik tempatan dan berstatus miskin akan kami arahkan ke SMP terdekat. Kalau 5 atau 10 orang bisa penuhi ke SM negeri. Tapi, kami yang menentukan sekolahnya," ujarnya.
Pj Wali Kota Pekanbaru evaluasi PPDB SMP
Sebelumnya, Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa melakukan evaluasi terhadap tahapan PPDB tingkat SMP negeri tahun 2024 di wilayahnya.
Risnandar menyoroti kuota calon peserta didik PPDB tingkat SMP negeri yang terbatas pada tahun ini.
Baca Juga: Daftar Ulang Lolos PPDB SD Negeri di Pekanbaru Berakhir Hari Ini
"Kami sudah melakukan evaluasi terhadap tahapan PPDB tingkat SMPN tahun ini, terutama soal kuota," ungkapnya.
Risnandar menyampaikan bahwa saat ini masih ada kuota sekolah yang masih kosong dan ada juga yang sudah padat. Kondisi ini memperlihatkan kesenjangan antara jumlah siswa dan kuota penerimaan.
"Ini kan karena zonasi, saya minta kebijakan nantinya perlakuan terhadap sekolah harus sama," sebut dia.
Risnandar tidak ingin ada beberapa sekolah yang menjadi prioritas dalam PPDB. Kondisi ini membuat calon peserta didik berbondong memilih beberapa SMP negeri saja.
Risnandar mengatakan bahwa dinas pendidikan mestinya memberi pemahaman itu sejak awal. Ia menyebut pemerintah kota berupaya agar akses pendidikan ini merata bagi seluruh masyarakat.
"Sehingga orang mau masuk mana saja di kota ini, sama saja," ujarnya.
Berita Terkait
-
Disita Berton-ton, Begini Aksi Licik Pengoplos Beras SPHP di Pekanbaru
-
1.208 Titik Panas Terdeteksi di Sumatera, Riau Paling Banyak
-
Hakim Geleng-geleng, Putri Koruptor Ini Beli BMW karena Alasan Sepele
-
Gaya Hedon Putri Novin Karmila Bikin Ibu Jadi Koruptor, Minta Beli Tas Sepatu Mewah hingga BMW X1
-
Terungkap Gaya Hidup Anak Terdakwa Korupsi, Mobil Mewah hingga Rekening Ratusan Juta
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- 32 Tahun Bungkam, Mantan Suami Ancam Bongkar 'Kartu AS' Yuni Shara Usai Dituduh KDRT
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
PSPS Pekanbaru ke Solo usai Lawan Sriwijaya FC, Hadapi Siapa?
-
Bawa Sabu 1 Kg, Pengejaran Debt Collector dan Teman Wanitanya Berlangsung Dramatis
-
Dikha Aura Farming Ketemu Gubri Lagi, Kali Ini Langsung Mendayung Pacu Jalur
-
Warga Siak Ngaku Rekeningnya Diblokir PPATK: Itu Uang Halal, Bukan Hasil Korupsi
-
CEK FAKTA: Surat Undangan Rekrutmen Karyawan PT KAI, Benarkah?