SuaraRiau.id - Pemprov Riau sedang menunggu bantuan helikopter water bombing dan heli patroli untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai terjadi di wilayah tersebut. Surat permohonan bantuan heli dikirim ke BNPB.
"Permohonan bantuan helikopter sudah kami sampaikan ke BNPB, dan saat ini sedang dalam proses," ujar Kepala BPBD Riau, Edy Afrizal.
Dia mengungkapkan jika bantuan yang diusulkan yakni 2 unit helikopter atau pesawat patroli, dan 6 unit helikopter water bombing. Namun, berapa jumlahnya nanti tergantung persetujuan berdasarkan situasi dan kondisi.
Menurut Edy, saat ini wilayah pesisir Riau yang daerahnya banyak lahan gambut sudah mulai dilanda kebakaran. Sebab wilayah pesisir sudah musim panas.
"Rata-rata kabupaten kota di wilayah pesisir Riau, seperti Bengkalis, Kepulauan Meranti, Pelalawan dan Kota Dumai sudah terjadi kebakaran," terang dia.
Lebih lanjut, Edy menyampaikan bahwa saat ini tim satuan tugas (Satgas) darat Karhutla di wilayah setempat masih berjibaku ntuk padamkan api maupun pendinginan.
"Sejauh ini kebakaran yang daerah mudah diakses dan tersedia air pemadaman masih bisa dikendalikan tim darat. Tapi kalau lokasi kebakarannya sulit diakses dan tidak tersedia air, maka sementara ini kami meminta bantuan helikopter water bombing perusahaan untuk membantu pemadaman di lokasi-lokasi yang sulit dan minim air," tegas dia.
Diketahui sebelumnya, Pemprov Riau menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terhitung mulai 13 Maret hingga 30 November 2024.
Penetapan status siaga darurat karhutla di Riau itu menyusul dua daerah yaitu Dumai dan Bengkalis yang telah menetapkan status yang sama. Saat ini ada dua lagi daerah yang berstatus sama, yakni Siak dan Pelalawan.
Dengan demikian sudah ada empat daerah yang menetapkan status siaga karhutla.
Kepala BPBD Riau, Edy Afrizal menyatakan bahwa surat penetapan status darurat karhutla tersebut langsung ditandatangani Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto pada 13 Maret 2024.
"Iya, SK penetapan status siaga darurat Karhutla Riau tahun 2024 sudah diteken Pak Pj Gubernur Riau," ujarnya, Rabu (13/3/2024).
Edy menyebut, berdasarkan Surat Keputusan itu status siaga darurat Karhutla Riau ditetapkan selama 263 hari, mulai 13 Maret sampai 30 November 2024.
"Dengan telah ditetapkan status ini, maka dalam penanganan dan penanggulangan bencana kebakaran di Riau bisa lebih maksimal. Sebab saat ini wilayah pesisir Riau sudah dilanda musim panas," tuturnya.
Berita Terkait
-
Polisi Gencar Pasang Plang Peringatan di Hutan Riau: Karhutla Musuh Bersama!
-
Upaya Pemadaman Karhutla di Ogan Ilir
-
Kecelakaan Helikopter di Papua, 4 Jenazah Berhasil Dievakuasi
-
Jenazah Korban Heli PK-IWS Tiba di Timika, Kondisi...
-
Misteri Hilangnya Heli PK-IWS di Pegunungan Jila Terungkap, Proses Evakuasi Terkendala Medan Ekstrem
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
5 Link DANA Kaget Khusus Siang Ini, Dapatkan Kejutan Senilai Rp380 Ribu
-
Viral Diduga Maling di Pekanbaru Dilempar dari Atap, Polisi Ungkap Kondisinya
-
Warga Dumai Panik Dengar Ledakan Kilang Minyak Pertamina, Ada yang Ungsikan Keluarga
-
Sejarah Kilang Minyak Pertamina di Dumai, Kini Kembali Terbakar
-
Kilang Minyak Dumai Meledak, Pertamina Fokus Pemadaman