Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 23 Februari 2024 | 11:19 WIB
Ilustrasi beras bulog. [ANTARA FOTO/Galih Pradipta].

SuaraRiau.id - Ketersediaan beras di Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) diklaim aman untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan pada Maret 2024 hingga Idul Fitri bulan April 2024 ini.

Pemimpin Perum Bulog Kanwil Riau dan Kepri, Maidana Aulia Siregar mengatakan jika stok beras saat ini mencapai 21 ton. Masyarakat pun tak perlu khawatir karena beras mencukupi.

Bahkan bisa berlebih, sebab ada penambahan dari DKI Jakarta dan Sumatera Utara.

"Masyarakat tidak perlu khawatir untuk mendapatkan kebutuhan bahan pangan tersebut, karena ketersediaan masih aman," ungkapnya, Rabu (21/2/2024).

Maidana menjelaskan untuk penyaluran bantuan kebutuhan pangan utama itu, sebelumnya sudah disalurkan untuk alokasi Januari dan Februari 2024.

"Bulog Kanwil Riau dan Kepri sudah menyalurkan beras untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga pasar (SPHP) sejak Januari hingga 20 Februari mencapai 7.975 ton," terang dia.

Peran Bulog selain sebagai perusahaan yang mengemban tugas publik dari pemerintah, katanya, juga tetap berperan melakukan kegiatan menjaga harga dasar pembelian untuk gabah, stabilisasi harga pokok beras, serta menyalurkan beras untuk bantuan sosial (bansos) dan pengelolaan stok pangan.

Bulog melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang manajemen logistik melalui pengelolaan persediaan, distribusi serta usaha jasa logistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pengendalian harga beras.

"Untuk mengendalikan harga beras maka Bulog bekerja sama dengan Dinas Perdagangan dan Dinas Ketahanan Pangan kabupaten dan kota pada dua provinsi itu untuk menggelar pasar murah," sebut Maidina.

Sebelumnya, Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Riau Job Kurniawan mengatakan beras Bulog memiliki kemasan yang kurang menarik namun kualitas beras Bulog setara dengan beras premium di pasar-pasar.

Oleh karena itu, pihaknya menggencarkan sosialisasi bahwa beras Bulog bagus dan setara dengan beras premium sehingga masyarakat tidak perlu ragu untuk mengonsumsi beras itu.

"Apalagi harga lebih murah dibanding beras premium," tegasnya. (Antara)

Load More