Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 18 Februari 2024 | 06:44 WIB
Gubernur Riau Edy Natar Nasution. [Dok Humas Pemprov Riau]

SuaraRiau.id - Masa jabatan Gubernur Riau Edy Natar Nasution tinggal menghitung hari yakni berakhir pada 20 Februari 2024. Ia pun berpamitan dengan seluruh masyarakat baik secara langsung maupun melalui media luar ruang dengan baliho dan jenis papan reklame lainnya.

Dalam baliho tersebut, Gubernur Riau berpamitan sembari meminta maaf kepada seluruh masyarakat.

"Jika tangan tidak sampai untuk saling berjabat, maka saya ingin menyapa untuk mohon pamit sekaligus meminta maaf kepada seluruh masyarakat Riau yang saya cintai," katanya, Sabtu (17/2/2024).

Edy Natar setidaknya menyampaikan tiga hal untuk warga Riau. Pertama, mohon pamit, kedua permintaan maaf dan ketiga pesan untuk warga yang beragama Islam agar tidak meninggalkan salat berjamaah.

Ketiga hal itu disebar melalui baliho dan billboard yang dipasang di ratusan titik di seluruh kabupaten/kota se -Riau. Baik dalam ukuran besar, sedang maupun kecil, menyebar hingga ke pelosok kampung. 

Alasannya, Edy Natar ingin menyapa seluruh lapisan masyarakat baik yang tinggal di kota, di desa -desa di kawasan perkebunan tanpa terkecuali dan tidak dibeda-bedakan.

"Masyarakat Riau selalu ada dalam pikiran dan hati saya selamanya," sebutnya.

Permohonan pamit Gubernur Edy di kawasan perkotaan di pasang menggunakan billboard, sedangkan di simpang-simpang yang tidak memiliki billboard dipasang menggunakan papan. Terlihat ucapan pamit Gubri Edy di simpang-simpang jalan sejak Kamis (15/2/2024) kemarin.Totalnya mencapai lebih 178 titik.

Dia telah meninggalkan kesan seperti menginisiasi Gerakan Salat Subuh Berjamaah (GSSB), yang saat ini telah diikuti puluhan ribu warga di berbagai daerah di Riau. 

"Maaf atas kekurangan selama saya memimpin Riau. Jangan tinggalkan salat berjamaah," begitu tertulis di setiap baliho. (Antara)

Load More