SuaraRiau.id - Bus rapid transit (BRT) dengan jalur khusus akan hadir di Kota Pekanbaru. Kehadiran transporasi massal ini merupakan program Kementerian Perhubungan bermitra dengan Deutsche Gesselschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ).
Pekanbaru menjadi salah satu kota percontohan pengembangan BRT, selain Makassar, Batam, Bandung, Semarang dan Surabaya.
Keenam kota tersebut menjadi pilot project program sustainable urban transport programme Indonesian (Sutrinama) dan Indonesian Bus rapid transit corridor development project (Indobus).
Perwakilan GIZ, Maulana menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan studi kelayakan di Kota Pekanbaru sejak tahun 2020 lalu.
GIZ juga sudah melakukan kajian dampak sosial, penguatan kelembagaan, pengembangan kapasitas pemangku kepentingan sebagai persiapan implementasi peningkatan angkutan massal di Kota Pekanbaru.
"Pada tahun 2019 lalu, setelah ada penandatanganan MoU antara Kemenhub, Pemkot Pekanbaru dan Pemprov Riau. Kita berikan bantuan teknis untuk studi kelayakan tentang angkutan massal di Pekanbaru. Kami ingin lihat lebih detail dari persiapan kelembagaan, regulasi, biaya investasi dan kapasitas pemangku kebijakannya," ujarnya usai FGD bersama lembaga non pemerintah, Jumat (19/1/2024).
Maulana menyebut jika GIZ juga memfasilitasi bantuan teknis berupa pendampingan terhadap perumusan peraturan daerah (perda) angkutan umum di Pekanbaru.
Pekanbaru menjadi kota pertama yang menerbitkan perda angkutan massal di Indonesia.
"Tentu ini menjadi momentum positif dan salah satu komitmen Pemkot untuk meningkatkan pelayanan transportasi massal yang lebih tepat guna di Pekanbaru," kata dia.
Dalam FGD itu, GIZ memfasilitasi untuk menjaring opini dan masukan dari lembaga pemerintah dan non pemerintah. Lembaga non perintah yang hadir dalam diskusi tersebut dari kalangan akademisi, organda Pekanbaru, Apindo Riau, MTI wilayah Riau dan rekan-rekan media.
Maulana menuturkan untuk realisasi pembangunan BRT lajur khusus tersebut masih perlu kajian lebih lanjut. Namun Pekanbaru sendiri masuk dalam kawasan prioritas renstra Kementerian Perhubungan. (Antara)
Berita Terkait
-
Badai Bert Lumpuhkan Irlandia dan Inggris: Ribuan Rumah Tanpa Listrik, Transportasi Lumpuh
-
Bicara tentang Bahaya Kekerasan Seksual, dr. Fikri Jelaskan Hal Ini
-
Siapa Omid Popalzay? Pemain Liga 2 Indonesia yang Tukar Jersey dengan Ragnar Oratmangoen
-
Carut Marut Angkutan Logistik, Pengamat: Hanya Presiden yang Bisa Bereskan
-
Timnas Day: Suporter Wajib Catat, Ini Rute Termudah dari Pekanbaru Menuju Stadion GBK
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Hari Guru, Begini Jejak Kisah Guru di Balik Kesuksesan Para Engineer PHR
-
Pimpin Transformasi Hijau Berkelanjutan, Sunarso Dinobatkan sebagai The Best CEO
-
Review Smartphone iQOO Terbaru 2024 dan Spesifikasinya
-
Dukung Gaya Hidup Sehat, BRI dan OPPO Berkolaborasi di OPPO Run 2024
-
Jelang Pencoblosan, Kapolres Ajak Semua Paslon Pilkada Siak Olahraga Bersama