SuaraRiau.id - Erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar) menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga pendaki asal Riau yang meninggal dunia.
Salah satunya, orangtua Nazatra Adzim Mufadhal yakni Nazril Huda dan Yuliza. Keduanya tak kuasa menahan air mata mendengar kabar sang putra menjadi korban Gunung Marapi erupsi, Minggu (3/12/2023).
Dari penuturan orangtua, Nazatra sempat bermain futsal pada Jumat (1/12/2023) sebelum berangkat mendaki Gunung Marapi.
"Sebelum berangkat, ia (Nazatra) main futsal dulu kemudian baru dia pamit mendaki bersama Muhammad Adan dan 4 orang lainnya," ujar ayah korban, Nazril saat dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Selasa (5/12/2023).
Ayah Nazatra mengaku sempat beberapa kali menghubungi anaknya untuk memastikan tiba dengan selamat di lokasi pendakian. Namun, nomor handphone sang putra tak lagi aktif.
"Setelah melihat berita adanya erupsi Gunung Marapi hari Minggu, saya mulai khawatir dan menanyakan kabar Nazatra kepada kawan-kawan yang berangkat," ucap Nazril didampingi istri, Yuliza.
Diceritakan Nazril, dari penuturan rekan korban yang selamat, Nazatra sebelumnya ditemukan tak bernyawa dan dibawa ke RS Achmad Muchtar Bukittinggi.
"Saya heran, saat ditemukan itu, barang-barang yang dibawa anak saya semua punya temannya. Satu pun tidak ada punya dia, hp, dompet. Semua punya temannya," ujarnya sambil berurai air mata.
Nazril yang mendapat kabar jasad anaknya dibawa ke RS Achmad Muchtar Bukittinggi, langsung menjemput jenazah putranya.
"Berangkat dari sana pukul 00.00 WIB dini hari dan sampai di Pekanbaru pukul 04.00 WIB pagi," sebutnya.
Nazril menjelaskan jika ada rekan anaknya yang hingga kini belum ditemukan tim pencarian.
"Informasinya ada yang masuk jurang dan ada yang tertimbun. Adan juga meninggal, saat itu berangkat sama anak saya," tegas dia.
Diketahui, Gunung Marapi erupsi pada Minggu (3/12/2023). Puluhan pendaki berhasil dievakuasi, sementara 11 orang yang meninggal akibat luka bakar.
Selain itu, sejumlah orang pendaki masih dalam proses evakuasi.
Berita Terkait
-
Dituduh Pembunuh oleh Keluarga Pendaki Brazil, Guide Rinjani Ali Musthofa Ungkap Momen Minta Maaf
-
Gugatan Keluarga Juliana Marins: Babak Baru Kasus Kematian di Rinjani dan Respons Indonesia
-
3 Gunung di Banten yang Cocok untuk Pendaki Pemula Hingga Berpengalaman
-
'Mundur Slowly Slowly' Video Viral Guide Juliana Marins, Ini yang Sebenarnya Terjadi
-
Usai Kasus Juliana Marins di Rinjani, Raja Juli Antoni : Kita Tidak Boleh Berjudi Dengan Nyawa
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Aura Farming Dikha, si Anak Pacu Jalur yang Bikin Budaya Riau Dikenal Dunia
-
BRI Salurkan BSU Senilai Rp1,72 Triliun ke 2,8 Juta Pekerja dalam 3 Tahap
-
5 Rekomendasi HP Murah 1 Jutaan: Performa Gahar, Terbaik buat Aktivitas Harian
-
7 Kipas Angin Portable untuk Anak Kos: Auto Usir Gerah, Praktis Dibawa Kemana-mana
-
Review Sepatu New Balance 860, Investasi untuk Performa Lari Terbaikmu