Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 17 November 2023 | 08:54 WIB
TPA Muara Fajar Pekanbaru yang menampung sampah 1.100 ton per hari dan mengalami kenaikan 100 ton dari biasanya. [ANTARA/HO-Pemkot Pekanbaru]

SuaraRiau.id - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Muara Fajar, Pekanbaru saat ini mampu menampung sampah dengan volume 1.100 ton per hari.

Kepala DLHK Pekanbaru, Hendra Afriadi menjelaskan jika volume sampah itu meningkat lantaran ada angkutan mandiri langsung membuang ke TPA Muara Fajar. Akibatnya, ada kenaikan sekitar 100 ton per harinya.

"Sampah yang ditampung di TPA itu saat ini sekitar 1.100 ton per hari. Karena ditambah adanya angkutan mandiri yang saat ini langsung buang ke TPA Muara Fajar," ujarnya dikutip dari Antara, Kamis (16/11/2023).

Hendra mengungkapkan jika operator angkutan sampah juga berupaya ekstra agar tidak ada lagi tumpukan sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS). Mereka mengantisipasi tak terlalu lamanya sampah menumpuk di TPS.

Sementara angkutan mandiri yang mengambil sampah di lingkungan masyarakat juga langsung membuang sampah mereka ke TPA. Mereka tidak lagi membawanya ke TPS.

Sementara itu untuk TPS ilegal, pihaknya juga melakukan pengawasan agar tidak ada masyarakat yang buang sampah. Tim DLHK juga sudah menutup TPS ilegal yang ada ditemukan di beberapa ruas jalan.

DLHK menimbun dengan tanah timbun dan menanami pohon. Namun kemudian ditemukan ada yang berpindah tempat membuang sampahnya.

"Ada juga kami dapati, siangnya kita tanami pohon malamnya ada masyarakat yang buang sampah di TPS ilegal itu. Kami imbau juga pihak RT/RW untuk bisa sama sama mengawasi adanya TPS ilegal ini," terang Hendra.

Sementara itu, Sekretaris DLHK Pekanbaru, Reza Fahlevi menambahkan jumlah TPS ilegal ini bertambah karena ada oknum yang membuang sampah sembarangan. Titik TPS ilegal di Kota Pekanbaru mencapai 140 titik yang menyebar di 15 kecamatan.

"Sampah pun menumpuk di lokasi luar TPS resmi yang kita tetapkan, kami langsung perintahkan operator untuk mengangkut begitu ada tumpukan," ujarnya. (Antara)

Load More