SuaraRiau.id - Mi lendir menjadi salah satu kuliner yang menjadi incaran pelancong ketika berkunjung ke Kepulauan Riau (Kepri). Masyarakat bahkan menjadikan mi lendir sebagai bagian dari identitas kuliner khas provinsi tersebut.
Mi lendir menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda dengan mi pada umumnya. Kuahnya yang kental berwarna cokelat, dicampur dengan bahan-bahan spesial seperti kacang tanah dan ubi jalar, memberikan cita rasa yang lezat dan unik.
Mi ini bisa dijumpai Tanjungpinang dan salah satu kuliner kebanggaan daerah ini. Meski namanya mungkin membingungkan, mi lendir telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan kuliner Tanah Melayu.
Meskipun memiliki nama yang unik, mie lendir ini sebenarnya menggunakan mi kuning seperti mi pada umumnya.
Mi lendir dapat ditemukan di berbagai warung makanan di Tanjungpinang. Nama uniknya berasal dari tampilan kuah yang menyerupai lendir, memberikan sentuhan keunikan pada hidangan ini.
Mengutip Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, keunikan mi lendir Tanjungpinang ini pertama kali ternyata diciptakan oleh seorang warga Jawa.
Meskipun kota Tanjungpinang dikenal sebagai tempat wisata budaya, namun beragam kuliner menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Salah satu tokoh penting dalam perjalanan kuliner mi lendir ini adalah Sumardi, seorang penjual mi lendir berusia 83 tahun.
Berjualan sejak tahun 1967 di Jalan Bintan, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Sumardi telah mendedikasikan dirinya selama setengah abad untuk menyajikan kelezatan mi lendir kepada warga setempat dan wisatawan.
Setiap harinya, antrean terjadi di warungnya. Pembeli mulai datang dari pukul 6 pagi hingga 12 siang.
Pelanggan setianya, seperti Sumarni, menyebutkan bahwa kelezatan mi lendir Sumardi tidak dapat ditandingi oleh yang lain.
Rasanya yang nikmat dan kuah yang kental membuatnya menjadi favorit di kalangan warga Tanjung Pinang.
Di hari-hari libur, khususnya Sabtu dan Minggu, Sumardi bahkan mampu menjual hingga 60 kilogram mi lendir. Namun, pada hari biasa, penjual yang telah menciptakan warisan kuliner ini hanya menjual sekitar 30 kg.
Harga yang terjangkau, hanya Rp10.000 per piring atau bungkus, membuat mi lendir Sumardi semakin populer di kalangan masyarakat dan turis asing.
Mi lendir buatan Sumardi tidak hanya dikenal di Tanjungpinang tetapi juga telah meraih pengakuan dari wisatawan luar negeri.
Berita Terkait
-
Dari Melepas Penat Hingga Pemberdayaan UMKM: Inilah Kekuatan Sentra Kuliner!
-
Gabriel's Coffee Eatery: Kafe Pet-Friendly Kekinian yang Wajib Dicoba di Gading Serpong!
-
Korean Thanksgiving? Ada Chuseok Fair Unik di Sini, Makan Enak Sambil Beramal!
-
Lebih dari Sekadar Kopi: Eksplorasi Rasa dan Gaya Hidup di Cafe Brasserie Expo 2025
-
Tak Cuma Hamburger, Ini 10 Menu Kuliner Amerika Serikat Populer yang Menarik Dicoba
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, Wujud Nyata BRI Dorong Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat
-
Berkat Inovasi dan Bimbingan BRI, DBFOODS Berhasil Memperluas Jangkauan Pasar
-
Bocoran iPhone Lipat, Disebut Mirip Dua iPhone Air yang Disatukan
-
iPhone Air vs iPhone 17 Pro, Mana yang Punya Daya Tahan Lebih Unggul?
-
iPhone 17 Series dan iPhone Air Segera Hadir di Indonesia, Ada Penawaran Spesial