Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 10 November 2023 | 16:46 WIB
Sultan Syarif Kasim II. [Dok Ist]

SuaraRiau.id - Lahir di Siak Sri Indrapura pada 1 Desember 1893 atau 11 Jumadil Awal 1310 Hijriyah, Syarif Kasim II merupakan sultan yang ke-12 Kerajaan Siak.

Sultan yang gelar dengan nama Assyaidis Syarif Kasim Sani Abdul Jalil Syarifuddin ini pernah memimpin Kerajaan Siak selama 30 tahun, mulai dari tahun 1915 sampai 1945.

Di usianya yang masih tergolong muda yakni 23 tahun, Syarif Kasim II dinobatkan sebagai Sultan Siak ke-12.

Makam Sultan Syarif Kasim II di Siak. [Suara.com/Alfat Handri]

Budayawan Siak Said Muzani menceritakan, Sultan Syarif Kasim II bukan hanya menjadi pemimpin yang cinta akan rakyatnya, ia juga dikenal sebagai pemimpin yang taat agama dan sangat bijaksana.

Sultan Syarif Kasim II pemimpin yang sangat luar biasa, bijaksana, taat dengan agama dan cinta akan rakyatnya,” ucap Said Muzani kepada Suara.com, Jumat (10/11/2023).

Dikisahkan Said Muzani, Sultan Syarif Kasim II bukan hanya berjuang tentang Kerajaan Siak, ia pernah bersama KH Ali Hasymi mantan komandan pasukan rencong Aceh melawan Belanda pada saat agresi ke-2.

“Diceritakan KH Ali Hasymi, waktu itu Sultan Syarif Kasim II bersamanya melawan Belanda saat agresi militer ke-2. Sultan Syarif Kasim II memang tidak memanggul senjata tapi bersama KH Ali Hasymi mengomandoi pasukan, sultan memberikan petunjuk dan arahan yang sangat membantu perlawanan rakyat Aceh saat itu,” ungkap Said Muzani.

Petunjuk dan arahan Sultan Syarif Kasim II saat bersama KH Ali Hasymi memimpin pasukan perang melawan belanda menjadi momen tak terlupakan bagi komandan pasukan rencong Aceh itu.

Saat Belanda melakukan penyerangan terus menerus membuat KH Ali Hasymi bersama sultan kembali menyusun siasat.

Mereka bersama pasukan, tambah Muzani, masuk ke dalam sebuah lubang. Kemudian, pasukan Belanda mengebom sebuah lubang yang dianggap tempat bersembunyi KH Hasymi bersama sultan.

“Disangka Belanda di lubang itu Ali Hasymi dan Sultan Syarif Kasim, ternyata Allah selamatkan, sasaran tersebut merupakan lubang yang kosong,” tambah Muzani.

Kisah heroik Sultan Siak ke-12 tersebut didengar Muzani langsung dari almarhum KH Ali Hasymi saat berziarah ke makam sultan di Siak pada tahun 1993.

Di makam Sultan Syarif Kasim II, KH Ali Hasymi menangis sejadi-jadinya mengenang kisah mereka saat itu.

“Waktu di makam sultan, KH Ali Hasymi menangis sejadi jadinya dan bercerita tentang seorang sultan yang rela turun ke medan perang melepaskan predikat kesultanan, makanya Sultan Syarif Kasim II dapat pangkat Letnan Teretorial dari pasukan rencong Aceh,” beber Muzani.

Waktu itu, kata Muzani lebih jauh, KH Ali Hasymi mengatakan bahwa Sultan Syarif Kasim II sangat layak menyandang gelar pahlawan.

Load More