Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 21 September 2023 | 08:09 WIB
Ilustrasi UIN Suska Riau. [riau.go.id]

SuaraRiau.id - Sejumlah dosen UIN Suska Riau menanggapi terkait polemik mereka dengan Rektor kampus tersebut dalam sebuah konferensi pers, Selasa (19/9/2023).

Agenda tersebut dilakukan untuk menjelaskan terkait aksi cekcok para dosen dan Rektor UIN Suska Riau yang viral beberapa waktu lalu.

Dosen UIN Suska Riau yang hadir di antaranya Irwanda, Rony Riansyah, Iskandar Arnel, M Nuh, Alimudin dan Rado Yendra dan Masbukin. Mereka memberikan klarifikasi.

Tujuh orang dosen itu membantah perihal narasi yang disampaikan Rektor Khairunnas Rajab kepada media dan dinilai tidak benar.

Dosen Rony Riansyah mengungkapkan jika narasi yang diumbar dan potongan video yang beredar di publik tidak sesuai fakta yang sebenarnya.

Ia membantah pernyataan Khairunnas bahwa pada Jumat (8/9/2023) pukul 13.00 WIB para dosen menerobos ke dalam ruangan rektor sambil marah-marah dan memaki Rektor serta hendak memukulnya di hadapan beberapa pimpinan kampus dan dosen.

"Dia (rektor) mengatakan bahwa saya memaki dia dengan kata-kata ‘anak anjing dan babi kau’ dan hendak memukulnya tapi dia mengelak. Dibilang menerobos, masuk ke dalam ruangan rektor itu pake kode akses. Dengan tegas kami nyatakan seluruh pernyataan Khairunnas dan kawan-kawan adalah fitnah yang disebarkan di media," sebut Rony dikutip dari Antara.

Sebelumnya, Forum Dosen UIN Suska melaporkan ke KPK terkait adanya dugaan korupsi di kampus tersebut pada April 2023. Kemudian pada 9 September 2023, Rektor UIN Suskamelaporkan sejumlah dosen yang juga merupakan anggota Forum Dosen UIN Suskaterkait dugaan pencemaran nama baik.

Rony juga membantah salah satu pernyataan dalam sebuah video yang beredar ketika di ruang rektor pada Sabtu (9/9/2023) lalu. Di mana Khairunnas mengaku diludahi oleh Rony di bagian mata dan rambutnya.

"Kami ini dosen, bagaimana mungkin kami berperilaku tak beretika. Kami disebut meludahi wajah hingga berlumuran sampai rambut dan mata. Tapi kalau cekcok mulut memang benar. Kami melakukannya bukan tanpa sebab," tegas Rony.

Pada video viral pertemuan di ruang rektor itu, Rony mengaku setelah memasuki ruang rektor, ia memang menanyakan dugaan gratifikasi pengadaan internet di kampus. Serta tindakan rektor yang tidak membayarkan remunerasi dosen.Keadaan mulai memanas hingga terjadi cekcok mulut karena tidak menemukan jawaban dari rektor.

Rony mengaku dirinya terpancing amarah karena sandiwara yang dilakukan Khairunnas. Saat itu Khairunnas tiba-tiba menyerudukkan kepalanya sambil berkata, "Pukul, pukul lah," sebanyak tiga kali.

"Pas ketiga kalinya saya langsung berdiri tapi terhalang Satpam. Tiba-tiba Khairunnas menjauh sambil teriak dan menunjuk kepalanya ‘ludah, ludah’. Kemudian meminta satpam untuk mengambil foto keningnya," akunya.

Menurut Rony, jika memang dirinya meludahi Khairunnas maka yang pertama kali terkena adalah satpam karena berdiri di tengah antara dirinya dan Khairunnas. (Antara)

Load More