Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 19 September 2023 | 10:37 WIB
Sampah di depan Pasar Pagi Arengka Pekanbaru yang belum diangkut petugas kebersihan, Senin (18/9/2023). [ANTARA/Melsa Triamanda]

SuaraRiau.id - Permasalahan sampah menjadi salah satu yang menjadi sorotan di Pekanbaru. Warga banyak mengeluhkan sejumlah tumpukan sampah.

Di antaranya tumpukan sampah di Pasar Pagi Arengka yang menimbulkan aroma tak sedap dan mengganggu pemandangan serta bisa menimbulkan penyakit.

Salah seorang pedagang buah Pasar Pagi Arengka Pekanbaru mengaku merasa terganggu dengan kondisi jalanan tersebut.

"Sangat terganggu karena aromanya tidak sedap, apalagi sampah yang bertebaran di mana-mana," ujar Yur dikutip dari Antara, Senin (18/7/2023).

Pedagang tersebut mengatakan setiap harinya akan ada petugas kebersihan yang datang sekali sehari untuk mengangkut sampah-sampah tersebut.

Biasanya juga ada pengawas yang menjaga daerah sekitar tempat pembuangan sampah, namun sampah tetap saja bertebaran.

"Kalo ada penjaganya sampah di sini bersih, tapi kalo gak ada ya bertebaran gini lah sampahnya," katanya.

Menurut Yur, sampah di pinggiran pasar tersebut kebanyakan berasal dari sampah keluarga dibandingkan dengan sampah yang berasal dari pasar. Padahal setiap harinya pedagang harus membayar uang kebersihan dan keamanan sebesar Rp17 ribu.

Sementara itu, Naomi, salah seorang warga yang sedang berbelanja juga merasa terganggu dengan kondisi jalan yang kotor dan bau tak sedap.

"Dari jauh aja baunya udah tercium sebab kalau mau masuk ke parkiran pasar kita kan melewati tumpukan sampah ini," ucapnya.

Ia berharap jadwal pengangkutan sampah bisa ditambah agar sampah yang bertumpuk dapat segera diangkut tanpa harus menunggu lama.

"Kalau bisa jangan cuma sehari sekali aja. Karena tidak enak untuk di pandang dan bisa mengganggu kenyamanan pengguna jalan lainnya," jelas dia. (Antara)

Load More