SuaraRiau.id - Pembangunan Jalur Roro Dumai-Malaka (Malaysia) menjadi salah satu pembahasan Gubernur Riau Syamsuar saat bertemu dengan Konjen RI untuk Johor Bahru Sigit S Widiyanto, Jumat (15/9/2023).
Gubernur Syamsuar menjelaskan jika kebijakan pembangunan Roro Dumai-Malaka ini sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
"Bahkan sudah digaungkan oleh Presiden Jokowi pada saat kunjungan kerja ke Dumai beberapa waktu lalu," kata Syamsuar.
Dia mengungkapkan bahwa sampai saat ini rencana pembangunan Roro Dumai-Malaka oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan RI tidak ada perubahan dan terus berlanjut.
Syamsuar menyampaikan apapun yang terjadi, walaupun Malaysia tidak jalan, Riau akan tetap jalan karena Pemerintah RI melalui Menteri Perhubungan belum menyatakan ada perubahan.
Sementara Sigit S Widiyanto menyebutkan pihaknya berupaya melakukan pertemuan dengan pihak Malaysia untuk membahas pembangunan Jalur Roro Dumai-Malaka itu.
"Karena pembangunan jalur Roro Dumai-Malaka merupakan program nasional, kami mendorong dan melakukan pertemuan dengan pihak Malaysia," ucapnya.
Atas perkembangan pembangunan jalur Roro tersebut, kata Sigit, dia juga akan membahas ke tingkat yang lebih tinggi agar program ini terus dilanjutkan.
Pada kesempatan itu Sigit juga menawarkan program kuliah kerja nyata (KKN) untuk sosialisasi terkait bekerja di luar negeri atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) di wilayah kerja Konjen RI Johor Bahru yang meliputi 4 wilayah di Malaysia yakni Negeri Johor, Negeri Melaka, Negeri Sembilan dan Negeri Pahang.
"Terkait PMI, masyarakat perlu mendapat edukasi agar lebih memahami bagaimana prosedur bekerja di luar negeri," kata Sigit.
Ia menyebutkan universitas atau perguruan tinggi melalui program KKN oleh mahasiswa yang masuk ke desa-desa dapat menyosialisasikan terkait bekerja di luar negeri.
Program tersebut bertujuan menjaga keamanan dan keselamatan WNI bekerja di luar negeri, terutama masyarakat Riau sekaligus membantu mahasiswa KKN dalam membuat program.
"Kita bantu mahasiswa dengan program ini. Modul atau materi bisa disiapkan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih memahami PMI dan ini tentunya untuk kebaikan masyarakat sehingga perlu dilakukan secara masif di seluruh universitas di Riau dan Kepri. Berikut juga di Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur dan daerah lain," sebut dia.
Diketahui, selain memahas pembangunan Roro Dumai-Malaka, Gubernur Syamsuar dan Konjen Sigit S Widiyanto juga berbicara terkait penadah narkoba hingga tenaga kerja luar negeri. (Antara)
Berita Terkait
-
Pilgub Riau: Syamsuar Berduet dengan Ulama Senior UAS, Ini Sosoknya
-
Sosok Dua Ustaz Bakal Bertarung di Pilgub Riau, Sama-sama Putra Kampar
-
Deretan Calon Gubernur Riau Sudah Temukan Duetnya di Pilkada 2024
-
7 Figur Bakal Jadi 'Penantang' Syamsuar di Pilgub Riau 2024
-
Mengenal Sosok 'Tiga Serangkai' Bakal Bertarung di Pilgub Riau 2024
Tag
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Inovasi Tradisi: Perjalanan Songket PaSH di BRI UMKM EXPO(RT) 2025, Terus Menuju Pasar Dunia
-
Viral Dugaan Perselingkuhan Dua ASN Imigrasi Pekanbaru Berujung Lapor Polisi
-
Hijaukan Pesisir, PT PNM Bersama Relawan Bakti BUMN Tanam 1.000 Mangrove
-
Kasus Dugaan Korupsi SPPD Fiktif Berlanjut, Muflihun Kembali Diperiksa Polda Riau
-
Video Pasien 'Ditolak' Berobat di Siak Ternyata Benar Adanya, Puskesmas: Miskomunikasi