SuaraRiau.id - Temuan grup WhatsApp LGBT di sejumlah siswa sekolah dasar (SD) di Pekanbaru beberapa waktu belakangan menjadi sorotan publik.
Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun mengaku prihatin atas kejadian itu dan akan mengumpulkan kepala sekolah dan kepala Dinas Pendidikan untuk membahas informasi tersebut.
"Dan hari ini kita dapat info lebih ekstrim lagi grup SD sudah ada LGBT. Jadi pekan depan ini bersama Sekda dan Disdik kami mau rapat dengan seluruh kepala sekolah SMP, SD bahkan PAUD," terang Muflihun dikutip dari Antara, Jumat (16/6/2023).
Pemkot Pekanbaru tengah bekerja keras agar LGBT bisa hilang dari Pekanbaru, apalagi sudah mempengaruhi anak-anak.
Pj Wali Kota juga mengingatkan agar anak-anak di rumah dan di sekolah bisa dipantau orangtua dan guru karena LGBT itu sulit terdeteksi.
"Dengan harapan yang namanya anak ini di rumah itu kan orangtua, di sekolah itu guru. Harapan kita anak itu bisa dipantau, bisa dilihat. Kalau LGBT itu susah menanganinya. Karena orang melihat laki-laki sama laki-laki berdua orang melihat seakan berkawan biasa. Sehingga susah untuk menanganinya," terang Muflihun.
Pemkot Pekanbaru akan menggandeng Dinas Pendidikan Pekanbaru dengan menambahkan pelajaran muatan lokal ada materi anti LGBT di dalamnya.
"Kita punya program di Dinas Pendidikan, agar memasukkan ke Muatan Lokal tentang pendidikan LGBT diberikan dari usia dini baik dari PAUD, SD, SMP," ulasnya.
Muflihun juga meminta dan mengimbau semua pemuka agama yang ada di Pekanbaru untuk sama-sama membangun gerakan masif menentang penyebaran LGBT ini melalui rumah-rumah ibadah.
"Yang ada ini sekarang pelan-pelan kita minta. Bahkan ini kita sudah sampaikan ke MUI juga secara masif baik itu di masjid bisa disampaikan tentang peran orangtua menyikapi peran LGBT yang ada di Pekanbaru ini.
Kemudian memberi santapan rohani melalui seluruh pemuka agama yakni ulama, pendeta, seperti di masjid, gereja, vihara bisa menyiarkan secara masif bagaimana agar LGBT ini bisa terhindar dari Pekanbaru,
Sebelumnya dikabarkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) memantau temuan grup WA LGBT pada sejumlah siswa sekolah dasar.
KemenPPPA langsung meminta Pemerintah Kota Pekanbaru mendalami temuan grup WA LGBT di kalangan siswa SD tersebut.
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar mengetahui viralnya sejumlah siswa di SD itu mempunyai komunitas bagi mereka yang LGBT. Temuan tersebut diperoleh ketika ponsel para siswa dirazia oleh guru sekolah.
"Kami sudah koordinasi dan kami berharap dilakukan pendalaman terhadap tersebut," kata Nahar.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Jadwal Indonesia vs Argentina, Rafael Struick Akui Tak Terlalu Gugup Hadapi sang Juara Piala Dunia
-
Kata KPK Soal Syahrul Yasin Limpo Jadi Target Dugaan Korupsi di Kementan
-
Pasutri Diciduk gegara Gelapkan Duit Karpet Hotel di Pekanbaru Senilai Rp536 Juta
-
Mucikari LGBT di Bukittinggi Diciduk Polisi, Ternyata Masih di Bawah Umur
-
Perilaku LGBT Meresahkan, Pj Wali Kota Pekanbaru Beri Imbauan kepada Orang Tua
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Sepanjang 2024, BRI Telah Salurkan Pembiayaan UMKM Sebesar Rp698,66 Triliun di Indonesia
-
Sanrah Food: Dukungan BRI Membuat Usaha Berkembang dan Mampu Perluas Penjualan
-
7 Rekomendasi Sepatu Lari Produk Lokal: Ringan dan Nyaman, Harga Mulai Rp400 Ribuan
-
7 Parfum Wanita Murah Wangi Tahan Lama, Harga Pelajar Mulai Rp12 Ribuan
-
Heboh Typo Ucapan Hari Bhayangkara ke-79 dari Pemprov Riau, Kok Bisa?