Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 06 Mei 2023 | 16:48 WIB
Payung elektrik di Masjid Agung Annur Pekanbaru terbengkalai. [Sofiah/Riauonline]

SuaraRiau.id - Pengerjaan proyek payung elektrik senilai Rp42 M di Masjid Agung Annur Pekanbaru dihentikan pasca kerjasama antara Pemprov Riau dan PT Bersinar Jestive Mandiri (BJM) diputus kontrak.

Ada 6 payung elektrik terebut terlihat memprihatinkan. Payung-payung kini terlihat seperti tinggal kerangka saja.

Keenam payung itu berpagar seng merah maroon. Ada patung yang terlihat menguncup ada juga yang setengah menguncup.

Cover atau terpal yang berwarna putih tampak diikat memutar mengelilingi kerangka yang setengah menguncup.

Di sana ada dua payung yang menguncup total dan empat lainnya masih setengah menguncup.

Pantauan Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, di lokasi juga tidak ada aktivitas pekerja.

Proyek ini dikabarkan putus kontrak setelah dua kali perpanjangan. Kemudian, tragedi hujan es. Hingga akhirnya pemutusan kontrak itu terjadi pada 8 April 2023.

Belum lagi pernyataan Sekda Riau SF Hariyanto beberapa waktu lalu mengenai tenaga ahli payung elektrik itu palsu.

Hal ini semakin membuat geram warga masyarakat Riau mengenai manajemen proyek yang ada di Bumi Lancang Kuning.

"Padahal ini proyek masjid, rumah ibadah loh. Tapi, kenapa bisa terbengkalai seperti ini. Harus diusut agar masyarakat tidak menduga-duga yang mengarah pada dugaan tindak pidana korupsi," kata Feri, salah satu masyarakat yang berkunjung.

Menurutnya, dengan adanya pernyataan Sekda Riau yang sempat viral itu, masalah payung elektrik bisa segera diselediki langsung oleh pihak berwajib.

"Panggil semua yang terlibat dalam proyek ini," harapnya.

Load More